Rabu, 13 Januari 2016

Hanya Persepsi

Ini hanya masalah persepsi kawan.
Sepele, tetapi bisa membuat dunia menjadi gempa. Dada yang luas menjadi sesak. Tujuan yang sama menjadi perdebatan. Jalan yang ditempuh menjadi sebuah arena balapan liar. Dan keadaan membuat kau harus memahami lebih dalam.

Ini hanya masalah persepsi kawan.
Dimana anak-anak, remaja dan dewasa sulit untuk dibedakan. Cara pikir yang digunakan. Ego yang diutamakan. Kerasnya suara yang menjadi sebuah ketakutan bagai petir yang menyambar. Pandangan yang berbeda menjadi jurang dalam sebuah perjalanan. Dan bekal yang dibawa pun semakin berkurang. Habis sudah digunakan hanya masalah persepsi ini.

Ini hanya masalah persepsi kawan.
Dimana kebenaran dan kesalahan sangat sulit untuk aku bedakan. Mereka memiliki persepsi masing-masing mengenai hal itu. Dan kau yang hanya menyimak, akan mendapat banyak persepsi luas yang tidak dapat kau pikirkan dari mana asal mulanya. Kebenaran kita sama, tetapi kesalahan kita akan terlalu banyak untuk disimak. Hingga masanya tiba dan kita baru tahu mana itu yang Benar dan Salah.

Ini hanya masalah persepsi kawan.
Dimana tujuan utama kita adalah surga yang sama-sama kita idamkan. Lalu berubah menjadi neraka yang menghabis bekal kita dalam perjalanan. Memang tipis, tetapi sangat tebal jika sampai timbul dipermukaan. Dan kita hanya bisa termangu membisu menyaksikan semua ini harus berlalu.

Ini hanya masalah persepsi.
Tidak kurang dan tidak lebih. Dia akan tetap sebagai persepsi yang akan dibawa setiap seseorang.

Senin, 04 Januari 2016

Panggung Sandiwara

Jika hidup itu adalah panggung sandiwara, maka bersiaplah mengambil peran untuk melakoninya. Kita semua adalah aktor utama dalam setiap jalan cerita yang kita punya. Orang-orang yang kita temui bisa jadi hanya figuran yang hanya lewat, bisa juga sebagai pemain utama yang dapat mempengaruhi hidup kita. Ini hanya masalah peran. Baik dan buruk peran tersebut akan kita jalankan.

Apakah setiap peran yang kita mainkan semuanya menjadi orang baik, jagoan sakti dan pahlawan tanpa jasa?

Sekali lagi tidak. Kita pasti memainkan peran yang baik dan jahat dalam setiap episode yang sudah ditentukan. Terkadang kita merasa sudah berperan sangat baik dan merasa benar akan sesuatu, tetapi tidak dalam persepsi lawan main kita. Sehingga benar dan salah itu hanya fatamorgana, tergantung dari sisi mana kau melihatnya.

Baik dan jahat, tawa dan tangis, sedih dan gembira, senang dan susah, kaya dan miskin, jujur dan bohong, percaya dan khianat, hitam dan putih, adalah bumbu dari cerita yang akan kita mainkan. Hanya malaikat yang tidak dapat melakukan dua hal tersebut dalam satu kali putaran hidup, dan manusialah yang mampu untuk melakoninya. Skenario tersembunyi dari Zat yang Maha Mengetahui.

Jika hidup ini hanya panggung sandiwara, berusahalah berperan menjadi orang paling baik dan berguna bagi pemeran lainnya, walau hanya berperan sebagai tukang sapu jalanan yang setiap pagi membersihkan jalan-jalan utama ibu kota. Memang terlihat rendah dari segi profesi, namun manfaatnya sangat dapat dirasakan oleh banyak aktor lainnya.

"Jika hidup ini hanya panggung sandiwara, berusahalah berperan menjadi orang baik. Berperan sebagai orang baik tidak lama, hanya sampai mati saja. Jika besok kau mati, peranmu selesai. Dan semesta akan mengangkat cerita tentang dirimu untuk diperankan oleh aktor selanjutnya."

Sabtu, 02 Januari 2016

Matahari, Bulan dan Bintang

Hidup ini hanyalah sebuah perjalanan panjang. Kematian adalah ujung dari perjalan yang sekarang sedang kau tempuh. Alam lain pun pasti ada, tapi aku tidak bisa membayangkannya. Begitu indah untuk ku nikmati, dan begitu takut untuk aku rasakan. Berjalanlah pada keyakinan yang ada. Keyakinan akan kebaikan-kebaikan yang mampu kau berikan dan yang akan kau dapat.

Matahari,
Matahari merupakan pendamping dalam perjalanan yang paling setia. Dimana matahari akan selalu menemanimu kemana pun kaki kau melangkah. Baik kau setiap pagi melihatnya atau tidak, matahari akan tetap bersinar, memberikan sebuah semangat untuk melanjutkan perjalanan. Sambutlah dia dengan senyuman, dan peluklah sinarnya yang hangat merasuk ke tubuh, hingga cucuran air membuat kau duduk sejenak dengan nafas yang tersengal.

Kadang dia bersahabat, kadang juga tidak. Jika dia sedang marah, lamanya sinar yang dia keluarkan akan mengeringkan sebagian bumi, hujan pun takut untuk turun memberikan kesejukan yang telah lama dinanti bumi.
Bagaimanapun itu, matahari tetaplah matahari, tidak akan tertukar cahayanya yang menyilaukan mata, dan panasnya yang membakar kehidupan.

Bulan,
Bulan memiliki bentuk yang unik. Kadang dia nampak seperti bola cahaya besar di malam hari. Kadang dia nampak hanya setengah lingakaran dari yang biasanya. Dan kadang dia nampak hanya mengintip seperti sabit.
Bagaimama pun itu, bulan tetaplah bulan, dengan segala keindahan bentuknya yang tulus bersinar menerangi malam.

Bintang,
Bintang hanya berkedip melihat isi bumi. Bentuknya hanya nampak seperti cahaya kecil yang berkedip manja oleh Sang Bumi. Banyak rasi dan gugusan bintang tersebar diatas, bagai pasir yang menyala diantara gelapnya malam dan akhirnya memberikan keindahan yang sangat damai bila di pandang. Bintang menjadikan simbolnya untuk sesuatu yang nomor satu dan terkenal.
Bagaiman pun itu, bintang tetaplah bintah. Tidak dapat bersinar tajam layaknya matahari, dan tidak dapat bersinar lembut bagaikan bulan. Dia hanya berkedip genit untuk menghibur malam dengan menari-nari di atasnya.


Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.