Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Hal ini sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia jika ingin dihargai dan mendapatkan kebaikan dari apa yang telah dilakukannya. Dengan aturan ini maka terciptalah kehidupan yang rukun dan saling menyayangi satu sama lain.
Hei, pesan ini untuk kita semua. Dimana dalam kehidupan kita akan selalu ada yang lebih tua atau pun yang lebih muda. Kita berada dalam keduanya. Tua dan muda.
Bagaimana caranya agar yang muda dapat menghormati yang tua? Bukankah yang tua lebih dulu hidup dibandingkan yang muda? Apa saja yang kita beri sebagai orang yang lebih tua kepada yang muda? Inilah sebab akibat yang biasanya kita lupa atau bahkan kita lupakan. Karena merasa diri berada di atas segalanya. Entahlah, hanya diri kita yang tahu.
Kembali pada ajaran untuk menghormati yang tua. Sebelum kita ingin dihormati oleh yang muda, apakah kita sudah menyayanginya terlebih dahulu? Sentuhan kasih apa yang telah kita berikan kepada yang muda? Apakah kita sudah merangkulnya, mengajarkannya, mendidiknya dan mendampinginya dengan baik? Atau kita biarkan saja yang muda dengan dunianya sendiri, karena kita beranggapan bahwa kita sudah terlalu tua untuk dunia mereka atau dunia yang muda sekarang tidak sama dengan dunia waktu kita muda dulu. Maka jangan heran jika pemberian kita ke yang muda mendapatkan reaksi yang seimbang dengan yang kita berikan kepada mereka.
Zaman ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Tidak bisa kita rubah dalam sekejap dan semuanya butuh proses yang sedang berjalan. Waktu untuk duduk santai bersama dari yang muda dan yang tua untuk membahas hal-hal yang dapat memberikan bekal perjalanan satu sama lainnya.
Ternyata kehormatan ini bukan hanya untuk yang muda ke yang tua, melainkan yang seumuran pun akan turut menghormatinya, bukan hanya karena umur, melainkan sikap dari seseorang itu yang patut dijadikan panutan orang banyak. Dengan segala hormat, orang-orang inilah yang pantas untuk dihormati, dan bisa disebut "Yang Terhormat".
Bagaimana dengan yang sebaliknya? Ini sungguh mengerikan sekali. Seseorang yang cukup umur dan kenyang akan pengalaman hidupnya, serta berumur lebih tua dibandingkan yang muda, yang seharusnya patut untuk dihormati, tapi nyatanya tidak.
Orang yang tumbuh dengan dunianya sendiri tanpa mendalami pemahaman kehidupan yang sangat bervariasi ini. Pikiran yang tertanam selama hidupnya untuk dapat dihormati oleh semua orang karena terlihat seperti senioritas. Mungkin saja dahulu dia dapat penghormatan tersebut dalam suatu tempat, entah itu ditempat kerja atau pun ditempat yang lainnya. Namun ketika berada dalam masyarakat, titik pandang kehormatan itu terlihat berbeda. Dan dia selalu membawa pangkatnya disuatu tempat untuk dapat diterima dalam masyarakat yang beragam. Mungkin saja orang ini bisa disebut "Yang Gila Hormat". Karena dimana pun dia berada, dia menyandang satu gelar kehormatan yang harus bisa diterima disemua tempat.
Kita bebas menentukan, dimanakah kita berada.
Kamis, 11 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Banyak sekali orang yang ingin menjadi sukses dalam segala bidang. Sukses dalam berkarir, bertanding dan mencapai cita-cita. Kesuksesan ...
-
Seindah-indahnya rencana yang dibuat oleh manusia jika Tuhan tak berkehendak, maka rencana itu hanya akan menjadi bingkai dalam mimpi bes...
-
Sebuah rahasia yang belum tentu dapat dipecahkan oleh seseorang. Rahasia mutlak Sang Ilahi terhadap hamba-Nya ada tiga, yaitu; reje...
-
Seringkali kita mendengar ucapan-ucapan "terima kasih" dari seseorang yang baru saja mendapatkan sesuatu, entah itu pertolong...
-
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar terdapat beberapa imbuhan yang biasanya dipakai dalam perubahan suatu kata menjadi kata ...
Pages
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar