Aku sungguh tidak tahu apa yang kau inginkan.
Kekayaan alam yang melimpah ruah.
Kebudayaan yang sangat beragam.
Dan banyak pulau yang menyebar padamu.
Negaraku tercinta,
Aku sungguh tidak paham akan sumber daya manusiamu.
Banyak yang berkualitas tinggi tingkat dunia,
tetapi kau biarkan mereka tetap diluar.
Seperti orang tua yang sedang menghukum anaknya,
sehingga tanpa kau sadari, mereka menjadi bintang dan emas diluar sana.
Mereka putra-putri negara yang dapat merubah dunia.
Mereka yang asli berasal dari Negara yang memiliki peradaban tinggi.
Mereka yang sering berlinang air mata ketika menyanyikan lagumu.
Mereka yang selalu bergetar hatinya ketika memandang gagah garudamu.
Mereka yang berusaha untuk membawamu keatas dunia, guna menampilkan dirimu.
Tapi sayang, harus banyak cercaan yang mereka hadapi,
dari orang-orang asli pribumi yang masih di negeri ini
dan tidak pernah berpikir sehat.
Namun mereka harus melanjutkan hidup.
Untuk negara yang bukan tempat mereka lahir.
Untuk kehidupan yang lebih baik dan menghargai kualitas seseorang.
Untuk menyebar namamu dengan kearifan perilakunya.
Untuk mencoba kembali ke tanah lahir mereka.
Dalam jiwa yang dalam, mereka masih berteriak bahwa "kau adalah Negaraku".
Banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu.
Apa kau tidak sanggup untuk menghidupi mereka?
Apa kau tidak butuh orang-orang seperti mereka?
Apa kau buta terhadap prestasi mereka yang menggoncangkan dunia?
Apa kau tuli akan suara mereka yang ingin membawamu untuk lebih baik?
Apa kau bisu untuk melantangkan suaramu bahwa mereka anak-anak bangsamu?
Apa kau memang sebaiknya membuang mereka dari tanah lahirnya sendiri?
Negaraku,
Banyak sekali orang pintar yang rata-rata hanya mengkritik dan menjatuhkan dirimu.
Mereka banyak sekali, membuat sebuah kelompok kuat untuk kepentingan mereka.
Hanya sebagian kecil yang sadar dan dapat berpikir jernih untuk dirimu,
dan selebihnya adalah palsu dan terbawa oleh arus.
Mereka yang bersorak untuk negara dan rakyat,
kenyataannya hanya pemanis kata-kata nasionalisme saja.
Selebihnya, hanya untuk kelompoknya saja.
Negaraku,
Orang-orang terbaik diluar sana tidak akan mengkhianatimu.
Dalam diri mereka menancap kuat sang merah putih.
Layaknya seorang perantau yang sangat rindu terhadap kampung halamannya.
Mereka tidak akan melepasidentitasnya, walau secara tertulis itu bisa dilakukan untuk pengakuan negara lain, namun dalam hati mereka maih memegang kuat sang merah putih.
Orang-orang terbaik di Luar sana akan kembali untuk merawatmu.
Membangkitkanmu, membebaskanmu dari belenggu kebutaan, kebisuan dan ketulian.
0 komentar:
Posting Komentar