Sebagian besar orang akan membatasi dirinya untuk hal yang
tidak mungkin dia kerjakan. Seseorang akan takut keluar malam, berjalan
ditempat sepi dan melewati tempat-tempat yang dianggap seram apabila dia telah
membatasi dirinya untuk melawan rasa takutnya. “Saya tidak bisa berbicara
didepan umum,padahal saya ingin sekali.” Hal ini menunjukan pembatasan dirinya
untuk maju mewujudkan keinginannya.
Sebenarnya, yang membuat keterbatasan diri seseorang itu
adalah sudut pandang orang tersebut. Ketika pandangan kita terhadap seseuatu
melemah, pasti keyakinan pun berkurang dan akhirnya tibullah ragu akan
mengerjakannya. Diri seseorang hanya terbatas pada sudut dan pola pikirnya.
Semakin sempit sudut pandangnya dan pola pikirnya maka akan lebih mengetahui
keterbatasan dirinya, dan biasanya orang-orang seperti ini akan lebih berani
memutuskan dan melakukan sesuatu seseuai dengan pola pikirnya. Mereka hanya
melihat keterbatasan diri mereka dan tidak mau membebaskan keterbatasan itu
dengan cara-cara yang baru.
Seseorang yang dapat melihat lebih luas persoalan akan jauh
berpikir kedepannya. Pola pikir yang digunakan pun akan menimbulkan beberapa
pertimbangan. Maka keputusan yang akan diambilnya pun melihat seberapa besar
sebab dab akibatnya sehingga dia mampu mengukur keterbatasan dirinya dengan
pertimbangan tersebut. Namun terkadang, dalam keadaan ini timbul berbagai macam
persoalan lagi yang berkesinambung dengan masalah utamanya dan akhirnya lama
dalam mengambil keputusannya.
Bagaimana cara mengetahui batasan diri? Bagaimana cara
mengatasi batasan diri?
Batasan diri dapat dilihat dari keputusan yang diambilnya.
Apakah keputusan itu beresiko besar atau kecil? Semakin banyak informasi yang
kita dapat dan analisa permasalahan tersebut maka akan mengurangi kesalahan
yang akan ditempuhnya. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan senang tanpa
memperhatikan sekitarnya, apakah disekitarnya itu senang atau tidak?, maka dia
belum dapat melhat batasan dirinya sendiri. Bertindak arogan egois dan
merugikan orang lain merupakan pembebasan dirinya yang negative, sehingga susah
untuk mengendalikannya.
Pada awal kelahiran manusia kedunia, manusia tidak memiliki
batasan dalam dirinya. Mereka bebas untuk melakukan apa saja asalkan dapat
dipertanggungjawabkan. Mereka terlahir bebas dari batasan-batasan yang mereka
buat sejalan usianya bertambah. Semua itu akan menjadi sebuah citra diri
manusia yang terbentuk setiap waktu yang akan menjadikan pribadi yang berbeda
dengan orang lain. Mengatasi batasan diri adadlah dengan cara melampauinya.
Jalan menembus batas keterbatasan menuju seseorang yang sangat berarti untuk
sesamanya.
0 komentar:
Posting Komentar