Minggu, 11 November 2012

Manusia Punya Rencana tapi Tuhanlah yang Menentukan.


Seindah-indahnya rencana yang dibuat oleh manusia jika Tuhan tak berkehendak, maka rencana itu hanya akan menjadi bingkai dalam mimpi besar kehidupn yang tak sampai. Rencana yang dibuat berawal dari mimpi indah yang aka mengantarkan seseorang seperti apa yang dia mau. Rencana itu sangat matang bila saja tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya. Namun setiap perjalan pasti ada hambatannya. Hambatan tersebut telah dicari solusinya ketika rencana tersebut dibuat.
 
Manusia punya keinginan bagaimana dia akan hidup di masa depan, tapi Tuhan pun memiliki keinginan yang mutlak kepada setiap hamba-hambanya yang beriman untuk mejadi kekasih-Nya. Besarnya cobaan dan godaan yang datang menentukan seseorang tersebut layak atau tidak untuk menjadi kekasih-Nya. Bagaimana bisa seseorang yang belum mendapat cobaan dari-Nya sudah menjadi kekasih-Nya? Bukankah untuk mencapai puncak gunung harus mendaki dan melewati beberapa rintangan dulu, dan itu pasti sangat lelah.
 
Milikilah rencana kedua sebelum berakhirnya rencana pertama agar ada jalan alternative untuk mencapai suatu tujuan. Segala sesuatu yang akan kita jalani sudah terencana dengan baik, serta dengan mengantisipasi segala kemungkinan hambatan yang ada, namun bagaimana jika hambatan terebut diluar dari kendali kita. 

Ketika semua telah selesai matang dibuat dan tinggal dilaksanakan sebuah musibah tak di undang pun datang. Seperti runtuhnya rel kereta yang berada di atas sungai, sehingga tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh dan akhirnya berhenti di tempat. Menunggu dengan waktu yang lama sampai selesai diperbaiki sangat menjenuhkan dan membuat putus asa.
 
Ketika seseorang berada dalam situasi terpojok dan tak ada jalan lagi, dia hanya bisa terdiam dan termenung mengenai kejadian yang telah menimpanya. Bagai petir yang menyambar sebatang pohon sehingga tumbang jatuh ketanah dalam sekejap mata. Tak ada sesuatu yang dapat menghalanginya, sehingga tepat pada sasarannya. Adakalanya dalam situasi seperti ini seseorang akan berpikir kebelakang dahulu dan mengingat beberapa kejadian sebelumnya. Kemudian dia akan berpikir jauh ke depan untuk merancang suatu perubahan yang akn mengantarkannya ke dalam jalan dan tujuannya kembali.
 
Disinilah teguran Tuhan kepada seseorang terhadap rencana yang dibuat dan sedang dijalankan. Teguran itu mengandung makna untuk mengingatkan seseorang tentang siapakah yang menentukan rencananya? Sebagian besar manusia akan lupa Sang Penentu dari rencananya karena mereka terlena di dalam nikmatnya perjalanan yang pada akhirnya akan mennyombongkan diri seolah-olah semua itu adalah hasil kerja kerasnya tanpa melibatkan Tuhan didalamnya.
 
Libatkan Tuhan dalam setiap aktifitas.
Dengan melibatkan-Nya maka akan lebih mudah menjalankan semua rencana yang telah dipersiapkan. Walaupun ada saatnya ketika hambatan menjadi batu halangan yang datang. Semua yang terencana hendaknya sesuai dengan aturan-Nya dan sejalan dengan yang diperintahkan-Nya. Hukum pasti kehidupan berlangsung selama manusia menjalankannya, sesuai dengan manfaat yang akan dihasilkan ketika dia melakukan sesuatu. Perlu disadari bahwa semua yang diakukan tidak kan sia-sia. Semua itu tidak lepas dari hokum sebab-akibat yang berlaku, dan selebihnya diluar itu adalah kehendak Sang Penentu rencana.
 
Manusia hanya bisa menjalankan dengan sebaik-baiknya sebuah rencana, dan Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Segala sesuatu yang telah dijalankan menjadi pelajaran yang sangat berharga dikemudian hari.

Jumat, 09 November 2012

Jodoh itu Masalah yang Unik !



Sebuah rahasia yang belum tentu dapat dipecahkan oleh seseorang. Rahasia mutlak Sang Ilahi terhadap hamba-Nya ada tiga, yaitu; rejeki, jodoh dan mati. Kenapa hanya kata “jodoh” yang tidak berakhir dengan huruf “i”? Dari ketiga rahasia itu hanya jodohlah yang terlihat unik, mengesankan, penuh khayalan, harapan, rasa dan asa. Rahasia Ilahi yang belum dapat dipecahkan oleh semua manusia. Rahasia ini mendapat banyak perhatian bagi mereka yang ingin mendapat kepastian. Beberapa solusi banyak di sampaikan oleh para orang-orang bijak, namun bukan berarti bahwa rahasia itu telah terungkap. Solusi itu seperti;

Rejeki   : “Time is money”,”Siapa cepat dia dapat”,”Bekerja keras untuk hasil yang banyak”
Jodoh    : “Wanita baik-baik untuk pria baik-baik, begitu pun sebaliknya”
Mati       : “Manusia mati meninggalkan nama”,”Sudah tua bau tanah”

Kata-kata ungkapan diatas mengandung arti dari solusi ketiga rahasia tersebut dan mengandung pesan untuk berhati-hati dalm menjalaninya.

Rejeki, seseorang yang telah bekerja keras akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang dikerjakannya. Banyak sedikitnya hasil itu adalah jerih payah yang mengeluarkan keringat. Namun sebagian besar pasti menginginkan hasil yang lebih, agar dapat menikmati kelebihan yang didapat tanpa harus mengurangi bagian yang telah pasti untuk kebutuhannya. Banyak cara untuk mengambil rejeki yang telah disiapkan oleh Sang Maha Pengasih. Halal atau haram cara mendapatkan rejeki telah ada dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi apakah hanya banyaknya jumlah yang menjadi acuan bagi seseorang untuk menikmati hidup? Nilai utama rejeki terdapat pada keberkahannya. Keberkahan itu meliputi cara pengambilannya dan cara pengeluarannya. Apakah seseorang itu mendapat rejeki dengan cara yang halal atau yang haram? 

Apakah seseorang itu menggunakan rejeki untuk yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat atau hanya untuk dirinya?

Mati, seseorang pasti akan mati, tapi kapan dan dimananya tidak ada yang mengetahuinya. Sebuah rahasia yang disiapkan Sang ilahi untuk menentukan akhir riwayat hidup seseorang. Beragam sebab kematian seseorang akan terungkap setelah ada otang yang mati atau meninggal. Tanda-tanda kematian terlihat jelas ketika seseorang mengalami halusinasi yang aneh dalam aktifitasnya, seperti pembicaraan yang mengarah pada akhir hidupnya, wasiat yang terucap secara tidak sadar dan tidak ada lagi pandangan kedepan. Adapun factor umur adalah hal yang pasti dan tidak dapat dihindari, bahwa seseorang itu akan menua pada waktunya dan kemudian meninggal. Tua dan muda tidak menjadi jaminan seseorang untuk mendekati kematian. 

Jodoh, seperti “Arjuna mencari cinta”. Bagaimana seseorang tahu jika pasangannya itu adalah jodohnya? Banyak penelitian dan pemberian tanda-tanda bahwa orang tersebut adalah jodohnya, namun bagaimana seseorang itu dapat memastikannya, disamping sifat manusia yang pasti berbeda. Dalam pencarin jodoh ini, seseorang akan menemukan rasa kecewa dan pahitnya cinta ketika dimainkan oleh perasaan. Sebuah hubungan dapat terjadi apabila adanya daya tarik antara dua insan manusia yang saling memahami dan mengerti kebutuhannya. Pada awalnya mereka akan menduga bahwa pasangannya itu adalah jodohnya. Seiring waktu bergulir banyak perbedaan dan prasangka buruk terhadap pasangan yang mengakibatkan kandasnya hubungan mereka, dan akhirnya bukan jodoh mereka. Padahal sudah banyak waktu yang terbuang dan perasaan yang bermain pada kedua insan tersebut, komitmen yang menjadi bahan pengawet pun akhirnya membusuk dengan akhir yang tidak bersamanya.

Hukum Tuhan “wanita baik-baik untuk pria baik-baik, dan sebaliknya” itu pasti apabila menggantungkan harapan hanya kepada-Nya disertai dengan perbaikan diri dan usaha meraihnya. Namun hukum manusia memaksakan “aku harus bersamamu dan aku tidak bisa hidup tanpamu” walaupun selama berhubungan mengalami beberapa kali ketidakcocokan dan adanya yang terugikan. Kedua hukum tersebut berlaku kepada setiap manusia. Untuk mereka yang menggunakan hukum manusia dan berdoa kepada Tuhannya, maka permintaan itupun akan dikabulkan dengan segala resikonya, karena Tuhan itu Maha Pemurah dan Pengabul doa”. Disinilah uniknya dari sebuah hubungan kasih yang akan menjadikannya jodoh abadi.

Uniknya jodoh adalah ketika kita tidak memahami yang di butuhkan dalam diri sendiri. Sebagian besar manusia terperangkap dengan keinginan untuk memiliki seseorang yang dia suka, tanpa berpikir tentang kesamaan pribadinya yang harus saling melengkapi. Terbuai dengan pandangan pertama yang membuat mereka tergila-gila dan akhirnya berkomunikasi dengan memaksakan sesuatu yang tidak dia suka demi mengikuti seseorang yang disukanya. Akhir dari cerita mereka adalah pencarian diri mereka sendiri. Ketika keterpaksaan dalam hubungan awal yang mengakibatkan banyaknya perbedaan dan ketidakcocokannya, komitmen yang telah dibuat pun hanya sebagai garis batas perilakunya bukan dengan suka ria.

Jadi dimana jodoh itu berada? Terkadang jodoh datang disaat tidak dibutuhkan dan tidak ada sama sekali ketika dibutuhkan untuk menemani hari-hari. Terkadang jauh mencari jodoh ke ujung dunia dan ternyata ada didepan mata. Terkadang seseorang yang dipastikan berjodoh dengan semua kecocokannya, ternyata jodoh orang lain yang telah menunggunya.

Jodoh datang hanya pada hati yang tenang. Tidak adanya penghuni di hati selain Tuhan Yang Maha Penyayang. Ketika seseorang telah menemukan jati dirinya sendiri maka jodoh akan mendekat sesuai dengan kualitas yang dibentuk oleh pribadi itu sendiri.

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.