Sabtu, 20 Agustus 2016

Orang-orang Terbaik di Luar

Negaraku tercinta, 
Aku sungguh tidak tahu apa yang kau inginkan.
Kekayaan alam yang melimpah ruah.
Kebudayaan yang sangat beragam.
Dan banyak pulau yang menyebar padamu.

Negaraku tercinta,
Aku sungguh tidak paham akan sumber daya manusiamu.
Banyak yang berkualitas tinggi tingkat dunia, 
tetapi kau biarkan mereka tetap diluar.
Seperti orang tua yang sedang menghukum anaknya,
sehingga tanpa kau sadari, mereka menjadi bintang dan emas diluar sana.

Mereka putra-putri negara yang dapat merubah dunia.
Mereka yang asli berasal dari Negara yang memiliki peradaban tinggi.
Mereka yang sering berlinang air mata ketika menyanyikan lagumu.
Mereka yang selalu bergetar hatinya ketika memandang gagah garudamu.
Mereka yang berusaha untuk membawamu keatas dunia, guna menampilkan dirimu.
Tapi sayang, harus banyak cercaan yang mereka hadapi,
dari orang-orang asli pribumi yang masih di negeri ini 
dan tidak pernah berpikir sehat.

Namun mereka harus melanjutkan hidup.
Untuk negara yang bukan tempat mereka lahir.
Untuk kehidupan yang lebih baik dan menghargai kualitas seseorang.
Untuk menyebar namamu dengan kearifan perilakunya.
Untuk mencoba kembali ke tanah lahir mereka.
Dalam jiwa yang dalam, mereka masih berteriak bahwa "kau adalah Negaraku".

Banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu.
Apa kau tidak sanggup untuk menghidupi mereka?
Apa kau tidak butuh orang-orang seperti mereka?
Apa kau buta terhadap prestasi mereka yang menggoncangkan dunia?
Apa kau tuli akan suara mereka yang ingin membawamu untuk lebih baik?
Apa kau bisu untuk melantangkan suaramu bahwa mereka anak-anak bangsamu?
Apa kau memang sebaiknya membuang mereka dari tanah lahirnya sendiri?

Negaraku, 
Banyak sekali orang pintar yang rata-rata hanya mengkritik dan menjatuhkan dirimu.
Mereka banyak sekali, membuat sebuah kelompok kuat untuk kepentingan mereka.
Hanya sebagian kecil yang sadar dan dapat berpikir jernih untuk dirimu, 
dan selebihnya adalah palsu dan terbawa oleh arus.

Mereka yang bersorak untuk negara dan rakyat, 
kenyataannya hanya pemanis kata-kata nasionalisme saja.
Selebihnya, hanya untuk kelompoknya saja. 

Negaraku,
Orang-orang terbaik diluar sana tidak akan mengkhianatimu.
Dalam diri mereka menancap kuat sang merah putih.
Layaknya seorang perantau yang sangat rindu terhadap kampung halamannya.
Mereka tidak akan melepasidentitasnya, walau secara tertulis itu bisa dilakukan untuk pengakuan negara lain, namun dalam hati mereka maih memegang kuat sang merah putih.

Orang-orang terbaik di Luar sana akan kembali untuk merawatmu.
Membangkitkanmu, membebaskanmu dari belenggu kebutaan, kebisuan dan ketulian.

Jalan Pulang

Kehidupan ini hanya sebatas jalan pulang. Tak peduli sejauh apa itu jalannya, sebesar apa itu resikonya, sesusah apa itu rintangannya, yang terpenting adalah baca buku pedomannya.
Kehidupan mengajarkan kita untuk maju seiring berjalannya waktu yang tidak pernah bisa diputar kembali. Berjalan maju menuju jalan pulang dan bertemu dengan pemilik kehidupan.
Kehidupan memberi kita kesempatan untuk berbagi maupun mencuri. Dengan pedoman yang ada kita dapat memilih untuk melakukan yang terbaik, walaupun kondisinya sangat sulit. Karena badai pasti berlalu, hujan pasti reda dan matahari selalu kembali bersinar.
Kehidupan memiliki banyak rahasia yang belum terkuak. Seperti bumi dan langit yang selalu berdampingan memberikan kehidupan bagi penghuninya. Hujan yang turun tanpa tahu bagaimana dia akan kembali keawan. Air yang mengalir tanpa tahu bagaimana caranya sampai kelaut atau berakhir ditempat laainnya.
Pulanglah dengan cara yang terbaik, walau terkadang jalan yang ditempuh tidak sebaik apa yang telah kita rencanakan.

Belajar Itu Menyenangkan

Ketika kau memutuskan untuk belajar dalam kehidupan, dimana pun, kapan pun dan dengan siapa pun kau pasti dapat belajar dengan baik. Belajar dengan sebenar-benarnya belajar demi nilai kehidupan yang tinggi dan bermanfaat.
Belajar itu adalah proses dari “tidak tahu” menjadi “tahu”, lalu memahaminya dengan baik, dan menyampaikannya kembali dengan wawasan dan sudut pandang yang luas. Semakin sederhana kau menjelaskan sesuatu, kau pasti paham terhadap sesuatu tersebut.
Belajar itu sebuah proses yang selalu berdampingan dengan nilai-nilai moral. Semakin senang belajar, maka nilai-nilai yang mendampinginya semakin menyenangkan. Seorang pembelajar dituntut agar memiliki moral yang tinggi, tetap tunduk dan rendah diri serta sederhana. Layaknya ilmu padi yang semakin berisi semakin merunduk, sehingga isinya dapat bermanfaat bagi yang lainnya.
Belajar itu menyenangkan, hanya bermodalkan kemauan yang tinggi, niat yang kuat dan usaha yang tiada henti. Bagi seorang pembelajar, mengosongkan sedikit isi kepalanya untuk menerima ilmu baru itu sebuah keharusan, sehingga ilmu itu dapat terserap dengan baik. Jangan ditolak dulu ilmu-ilmu yang datang darimana pun itu, karena dunia selalu berputar dan otak akan menyaring semua ilmu tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Ketika seseorang dapat belajar dengan baik, maka dia merasa dirinya bukan apa-apa di dunia ini, karena begitu banyaknya hal yang belum diketahui, sehingga pemahaman semakin mendalam dan menjaga tutur katanya.
Belajar itu menyenangkan, mudah dijalani dan banyak sekali manfaatnya. Karena nila-nilai kehidupan tidak hanya tertera pada angka, melainkan yang tidak kasat mata.

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.