Jumat, 26 Oktober 2012

Surga dan Neraka

"Jika surga dan neraka tak pernah ada? Masihkah kau memuji nama-Nya?" sebuah lirik dari sebuah lagu yan dinyanyikan oleh Dewa dalam judul "Jika surga dan neraka tak pernah ada?" mengandung pemaknaan yang mendalam terhadap garis kehidupan manusia. Sebuah teguran dari lirik tersebut mengenai tujuan akhir dari kehidupan manusia yaitu surga atau neraka atau ada yang lainnya.

Surga dan neraka diciptakan oleh Tuhan yang sangat adil untuk memberikan hukumnya kepada semua insan manusia. Semua kebaikan akan mendapat balasan surga, dan semua keburukan, kejahatan akan mendapatkan neraka. Inilah hukum Tuhan yang diberikan agar manusia senantiasa berbuat baik dan tidak berbuat rusak dimuka bumi ini.

Surga dapat disimbolkan sebagai kebaikan yang didalamnya terdapat kenikmatan, kenyamanan dan kesejahteraan bagi siapa yang mengerjakannya, begitupun sebaliknya dengan neraka yang menjadi sebuah simbol tempat dari semua keburukan yang didalamnya terdapat berbagai siksaan, kesengsaraan dan kesusahan yang sangat amat menyedihkan dan mengerikan sekali.

Keberadaan surga dan neraka menimbulkan keinginan yang sangat beragam. sesuai dengan apa yang diperbuat seseorang maka surga atau neraka yang menjadi tolak ukur melakukan sesuatu.

Dapatkah keberadaan surga dan neraka dirasakan oleh orang-orang yang masih hidup?
Jawabannya pasti "dapat". Seseorang yang masih hidup didunia dapat merasakan surga dan neraka dengan jelas. Orang-orang yang hidupnya bersih, berbuat baik, jujur dan taat pada aturan maka hidupnya akan tenang, sebaliknya dengan orang-orang yang berbuat jahat, nista, dengki, hasud, bohong dan khianat maka hidupnya akan jauh dari ketenangan.

Cara untuk mendapat surga dan neraka telah jelas disebutkan diatas, namun jangan sampai lupa kepada Sang Pemilik dan Pencipta surga dan neraka tersebut.

Terlarutnya seseorang dalam mengejar surga dan menjauhi neraka dapat menjadikannya lupa akan Tuhan Sang Pencipta. Seseorang dapat sombong dengan kebaikan yang telah dikerjakannya bila lupa akan Maha Penciptanya. Seseorang beribadah dengan sangat baik dan taat dengan ibadahnya sangtlah pantas untuk mendsapatkan surga, namun bagaimana jika Yang Maha Pencipta Surga tersebut tidak mengizinkannya masuk dengan amal ibadah yang dibawanya,akan tetapi masuknya ia ke dalam surga tersebut dengan Ridho Illahi-Nya.

Jika Ridho Illahi telah diberikan kepada seseorang yang dicintai-Nya, maka tak ada satu pun yang dapat menghalangi hamba Tuhan tersebut untuk memasuki surga-Nya.

Neraka yang diciptakan Tuhan adalah sebagai bentuk Kasih dan Sayang-Nya untuk orang-orang yang kotor dengan dosanya agar dapat membersihkan dosa tersebut dengan bakaran neraka. Setelah hamba Tuhan tersebut dicuci dan dibersihkan seluruh jiwanta didalam neraka, maka tempatnya kembali adalah kepangkuan Tuhan Yang Maha Esa, begitu pun yang telah merasakan nikmatnya surga, maka tempat kembalinya adalah Tuhan mereka.

Dalam kehidupan, tanpa disadari manusia Tuhan memberikan surga dan nerakanya secara nyata dan jelas, hanya saja sebagian besar manusia tidak sadar akan hal itu dan jauh melihat serta mengkhayal tentang sebuah surga yang kekal dan indah yang ada jauh di alam sana, yaitu akhirat.

Hal ini juga dapat terjawab dengan pertanyaan "Siapa aku?". Sadar dengan untuk apa "aku"diciptakan dibumi dan bagimana dengan balasan surga dan neraka. Apakah aku pantas ke surga atau neraka?.

Semua ketentuan Tuhan berlaku bagi semua makhluk hidup dan Maha Adil untuk memberikan balasan yang setimpal.

Siapa Aku?

Dalam perjalanan kisah hidup seseorang tentu akan bertanya siap dirinya sendiri. Dasar dari mengetahui tentang sesuatu yang akan bermanfaat untuknya atau pun yang akan merugikannya. Seseorang belum tentu bisa tenang jika dia belum dapat mengetahui dirinya sendiri. Seperti alat yang akan kita gunakan untuk membuka pintu yang terkunci adalah kunci itu sendiri.

Siapa aku?
Diri sendiri hanya dapat menerka dan membayangkan seperti apa "aku" yang akan di mainkannya dalam kehidupan. Semua orang berperan sesuai dengan apa yang ada di dalam dirinya sendiri. Semua orang akan menjadi ahli dalam suatu bidang apabila ia mampu mengetahui dirinya sendiri dan mencoba untuk mengembankannya. Dengan tekun dan giat dalam mengetahui serta menggali potensi yang ada dalam diri, maka peran yang akan dibawakannya dalam kehidupan ini semakin jelas, dan mampu menjadi pemeran utam yang sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk mengenali siapa aku, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu "Apa kelebihan yang dipunya?" dan "Apa kekurangan yang dipunya?".

Apa kelebihan yang dipunya?
Setiap manusia yang hidup di muka bumi pasti memiliki kelebihan, keunggulan dan keutamaan yang dapat membawanya menjadi orang besar dan berpengaruh di dunia. Temukan kelebihan diri itu dalam aktifitas yang menyenangkan serta membawa manfaat bagi orang lain. Semakin orang tersebut senang akan yang dikerjakannya, maka besar kemungkinan kesenangan itulah yang akan membawanya sukses. Tidak ada beban dan hambatan yang berat yang akan dia temui karena kegiatan yang dilakukannya adalah untuk kesenangannya.

Apa kekurangan yang dipunya?
Setiap kelebihan pasti ada kekurangannya. Tak ada gading yang tak retak. Tiada jalan yang tak berliku. Tak akan sampai gunung di peluk. Kekurangannya yang dimiliki seseorang menandakan adanya batasan dan kewaspadaaan terhadap apa yang dapat menimpa dirinya sehingga tidak terjatuh terlalu dalam. Kekurangan ini tidak bisa dihilangkan, namun dapat di kendalikan. Semakin kekurangan tersebut keluar dari diri seseorang, maka orang tersebut akan telihat kecil dimata orang lain, karena kekurangan tersebut dapat menghambat perkembangan seseorang yang setiap orang itu dijanjikan sukses.

Sekarang, bagaimana seseorang dapat menyikapi hal tersebut. Siapa aku menjadi pembuka dari dirinya agar menjadi "aku" yang sebenarnya.

Selasa, 23 Oktober 2012

4 Diseases Due to Lack of Sleep


Lack of sleep is very danger for health and development self. When sleep, somebody are charging their power and energy. But, what about the people who have lack of sleep. Actualy, he or she has a bad body ang so tired, has not power and stimulation for working. The concerntrate will be blank.

Groggy, hoarse throat, irritability are some of the effects that will occur when sleep time is reduced. Lack of sleep will also make you feel depressed when you're active. If You are the love of activity that could lead to reduced sleep time, we suggest to stop and rearrange your life for the better. Because if it continues, many diseases will come to you. These five types of diseases caused by lack of sleep:

1. Colon Cancer

A recent study found that people who sleep less than six hours per night on average will increase by almost 50% exposed to the risk of colorectal adenomas compared with individuals sleeping at least seven hours per night. Adenomas are a precursor to cancer tumors, and if left untreated, can turn into malignant tumors. Peneleti named Li Li, MD, PhD said that the increase in risk due to lack of sleep increases the risk of colon cancer due to some theories say if the lack of sleep mean melatonin production is reduced.

2. Heart Disease

A study at the University of Chicago found that sleep deprivation increases levels of cholesterol and stress hormones that can cause an increase in heart rate, blood pressure, and blood glucose. In a study conducted by Harvard also mentioned the same thing, if we sleep less than 7 hours will be at higher risk for heart disease.

3. Depression

A foundation called the National Sleep Foundation poll conducted on the relationship mood when sleep deprived. Among those who have sleep problems, 21% said they were dissatisfied with their lives, and 12% consider themselves people grumpy. Nearly half of those trouble getting along with siblings or friends, and over 60% felt impatient to wait when it hit a traffic jam. Dissatisfaction and anger are three times lower for those who get enough sleep, they said that they themselves are full of energy to do the activities, relaxed and happy. Joyce Walsleben, PhD megatakan, that sleep and mood set by the same brain chemicals.

4. Traffic Accidents

Lack of sleep will reduce the reaction driving. A Sleep Foundation survey observed that nearly 100 million Americans drowsy while driving every day. And every year more than 100 thousand motor vehicle accident that resulted in 1550 people were killed and 71 thousand injured. The U.S. government says that the risk of sleepy people who drive the same as the risk of people being drunk while driving.

Senin, 22 Oktober 2012

Jujur Itu Mudah

Katakan apa adanya, bukan ada apanya!
Apa yang dilihat dan didengar sesuai dengan kenyataannya coba ungkapkan tanpa menambahkan atau mengurangkan sesuatunya. Jujur itu mudah, semudah melihat meja dan harus mengucapkan meja. Tidak mungkin bila melihat meja tetapi diucapkannya sebagai kursi.

Jujur memiliki arti menyampaikan sebuah informasi sesuai dengan yang aslinya, tanpa menambahkan atau mengurangi informasi tersebut. Namun sebagian orang ada yang sulit untuk berbuat jujur, entah itu menambahkan atau pun mengurangi informasi tersebut.

Belakangan ini "jujur" menjadi sifat yang sangat langka yang dimiliki pada diri seseorang. Hanya sebagian kecil diantaranya yang tetap berbuat jujur namun tak sedikit juga orang-orang jujur ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang cerdas. Kepercayaan yang diberikan kepada orang-orang jujur dimanfaatkan untuk menutup mulut dan memegang janji yang diberikannya.

"Zaman sekarang orang jujur makan hati", pernah terdengar sebuah ungkapan seperti itu, sehingga orang pun enggan untuk berbuat jujur. Ungkapan tersebut mengandung ancaman bagi siapa saja yang berbuat jujur.
"Jangan terlalu jujur jadi orang, nanti banyak musuhnya", suatu ungkapan yang membuat orang lebih berhati-hati dalam kejujuran. Padahal dibalik makna itu mengandung pesan bahwa orang-orang yang tidak jujurlah yang akan banyak musuhnya.
"Kalo jujur, gimana mau kaya!", pernah terdengar ketika orang tersebut bekerja pada jalan yang benar dan tidak mengumpat sama sekali. Ketika orang berkata tersebut, menandakan bahwa adanya keterikatannya terhadap harta atau uang. Maka terbukalah pikiran untuk mengumpat atau pun mencari tambahan, entah itu halal atau haram, dan terjadilah korupsi dan sebagainya.

Krisis kejujuran ini muncul dari suatu lingkungan yang tidak sehat, walaupun dalam kehidupan mereka terlihat mampu dan berada. Ada pihak yang terancam dengan kejujuran ini, dan oleh sebab itu timbulah perencanaan atau persandiwaraan yang dibuat. Maka kejujuran aslinya telah sirna untuk menutupi suatu kebohongan. Contoh nyatanya adalah korupsi yang merajalela. Semua tertutup untuk umum, namun hanya terbuka untuk anggotanya.

Jujur itu mudah. Kejujuran yang dapat membawa ketenangan, walaupun kejujuran dalam nyatanya itu pahit.

Minggu, 21 Oktober 2012

10 Manfaat Senyum


Jangan lupa senyum ya? :)

 Senyum adalah hal termudah untuk dilakukan. Dengan tersenyum maka hidup terasa lebih indah. Senyum mengundang kebahagian kepada siapa aja yang melihat. Namun dibalik itu semua terdapat manfaat bagi yang memberikan senyum dan yang diberikan senyum. Berikut adalah 10 manfaat senyum;

1. Membuat Anda lebih menarik.
Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik dan membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemberut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman.

2. Mengubah perasaan
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik.
Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah..

3. Senyum menular
Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

4. Menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Meningkatkan imunitas.
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Menurunkan tekanan darah
Jika Anda tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa.
Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

7. Melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin
Senyum adalah obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin.
Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.

8. Membuat awet muda
Senyuman menggerakkan banyak otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

9. Membuat Anda kelihatan sukses
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

10. Membuat orang berpikir positif.
Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik". Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah


Senyum menciptakan kebahagiaan di sekitar kita,  Senyum adalah ketenangan bagi kegelisahan, keceriaan bagi yang kecil hati dan kegembiraan bagi yang sedih.

Senyum tidak bisa di beli, karena senyuman adalah sesuatu yang tidak berguna bagi siapapun sampai senyum itu diberikan..

Jika kalian harus menemui seseorang yang terlalu letih untuk memberimu senyuman. Berikan satu senyuman yang tulus untuk mereka. Karena tidak ada yang lebih membutuhkan senyuman daripada orang - orang yang tidak mempunyai senyuman lagi untuk diberikan..

Sebuah senyuman akan selalu diterima, karena senyuman akan membuka pintu dan hati seperti anak kunci.
Berikan setiap senyummu untuk semua orang, karena satu senyuman memberikan keceriaan pada semua orang

Jangan katakan "Aku Tidak Bisa"

"Aku tidak bisa mengerjakan soal ini. Soal ini terlalu sulit untuku. Berikanlah aku soal yang mudah-mudah saja."

"Aku tidak bisa mendapatkan nilai A. Pelajaran ini sulit dipahami karena guru yang mengajarkanku membuatku semakin bingung. Aku pasrah saja nanti mengerjakannya."

"Aku tidak bisa mengatur keuangan. Terlalu banyak barang yag ingin aku beli setiap ada uang. Aku tidak bisa menabung karena uangnya selalu habis dibelanjakan. Aku tidak bisa hemat. Aku orangnya boros"


Terlalu banyak dalam hidup ini kata "tidak bisa" terucap dari bibir seseorang, padahal dia belum mencobanya. Dahsyatnya kata ini adalah membuat seseorang semakin kecil, mengurung potensi dalam dirinya yang seharusnya bisa mencoba kemudian ditutup dan dihentikan dengan kata "tidak bisa".

Tidak bisa karena belum mencoba. Seseorang akan bilang tidak bisa apabila mereka belum mencoba. Adapun orang yang mengatakan tidak bisa karena telah mencobanya berulang kali, namun belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginannya.

Tidak bisa menjadi pembatas diri yang sangat kejam dalam perkembangan diri itu sendiri. Semakin banyak hal belum di coba, maka seseorang akan cenderung untuk mengatakan tidak bisa. Semakin orang tersebut tidak pernah mencoba apa pun, maka perkembangan dirinya akan terkurung dan terkubur dalam mimpinya.

Ketakutan yang tibuat pada diri sendiri menjadikan ketidak bisaan seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Semakin lama maka akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya. Tidak ada tantangan baru yang berani diambil untuk mengubah hidup dan dunianya.

Sangat disayangkan sekali bila seseorang tersebut menyerah sebelum berperang, mundur sebelum maju, dan jatuh sebelum bangun. Hanya seorang pecundanglah yang tidak berani mengubah dunianya. Bertahan dengan cara lama yang seharusnya hanya digunakan dalam prinsip pribadi, bukan pada suatu wawasan yang baru dan pengalaman yang harus dihadapi demi perkembangan hidupnya.

Jangan katakan "tidak bisa" ! karena dengan tidak bisa tersebut terlihatlah kelemahan yang seharusnya menjadi kekuatan besar.
Jangan katakan "tidak bisa" pada sesuatu yang telah dicoba, namun belum juga berhasil.

Kita hanya diperintahkan mencoba dan melakukannya, maka  jangan ucapkan tidak bisa pada sesuatu yang akan membuat kita lebih maju.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Goal is The End of Process

When we watch the match of football, we are waiting for the goal from each team. They play with full power to make a goal. Only one focus by each player football is goal. Goal is the end process that they make to be the winner match. More over goal that they made is the full score. In the end, score of match is accounted from the goal.

How about the process to make a success? What is success? Where is it?

When we make the plan of goal, we choose the mission that must follow. Goal is success but the success is process. Nobody have a goal with success and success never come if do not a process.



Process is biggest than success and goal, because all of plan, mission, target and activity become one. We have a plan in the process. When plan A is impossible, we have back up in plan B. Plan B is second way that plan A is failed. We are free to make how many plans to success. Every plan has an impact. And we must be wise to choose that. Since we born, we will go to process every time, not only for become success and goal because life is process. Part of body still function and always be process for human life until them death.

Success is the middle between process and goal. Everybody wants to success and actually be success but not find the goal yet. We must feel enjoy in the success because the process that we done before. We are not stop in success because we not get the goal. Some people who become a high position in their office are success but not goal yet. When some people become president, they still have a mission that must to do that. Target of success is goal. 

Goal is the finish from process and success. Success will end in goal. All targets have the end. Every way has purpose and the last place. We will come to the last rest place but we do not know where it is. When the people die, they still remember about themselves. This is a highest norm that will never forget by people. Goal of life is two places, there is heaven or hell.

So, begin from the goal of life to choose the best success and process. And play with beautiful style. Make a big plan with luxurious goal. 

Senin, 15 Oktober 2012

You Only Live Once!


Since, we had born in the world. We had a message for being a good person and enjoyed this life. We only have a once life to enjoyed this life with another way. The most important is not disturbing another person with our activity.  

Past, Now and Future are the time for us to do the best human being. When the past go on, we cannot come back for repeat our activity. We are only life now, not in the past and the future. The future is never come. The past is never back. Now is only once opportunity that we have to do well.

The experience in the past teaches us to be better today. We are not to repeat the mistake. We can change the mistake to be a wisely. The mistake is the important thing to make us brave and success. Everybody have a mistake that give them full power to be right. 
  
Future is never. Future is only a big hope and not real. Goal of the life in the future is detected from now. Today will make your future real. Do it now, not tomorrow. We make dream of life in the truth activity. Think of future that we do to get it. We are free to make a dream and free to make dreams come true with another ways. Many ways open to us for do something in the right rule.

The rule will be index of the act to us. Everybody must follow the rule for do not disturb another. Everybody have a freedom by the rules. Enjoy with the rule that make a good condition.

Now is real. Fact of all the activity is real. We are only life now. Now become the big kingdom that we build for heaven in the future. Do the best thing than before to express your development self. We have some opportunities that we must choose one to be our ways to success. Make a plan and do that. From now, we just do for today but we can feel the result tomorrow. We work harder than usual for take the target quicker. 

Api Persahabatan

“Kecil menjadi teman, besar menjadi musuh”

Ungkapan yang digunakan untuk mengingatkan kita pada “api”. Hidup itu harus ada api dan air, dimana “api” dapat membakar dan “air”lah yang memadamkannya. Simbol kekuatan oleh api hanya dapat di kalahkan oleh kelembutan air. Api sebagai symbol keberanian, kekuatan, semangat bahkan siksaan.

Api yang bersahabat adalah api yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti memasak, membuat api unggun, dan menghangatkan tubuh dalam kedinginan. Namun api yang menjadi musuh nyata bagi manusia adalah api yang membakar segalanya dan membumi hanguskan apa yang kita punya. Api telah melahap semuanya tanpa pilih kasih. Kebakaran besar di akibatkan oleh api kecil yang tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga lalai penanganannya. Semakin besar api memakan segalanya tanpa pandang bulu. Api kemarahan yang tidak memandang sekitarnya ketika dia melahapnya.

Kobarkanlah api persahabatan demi berjalannya kedamaian dalam mencapai tujuan. Bukan kobaran api permusuhan yang dapat memakan korban dan memicu masalah lebih besar. Api semangat dibutuhkan seeorang demi memperkuat tekadnya dan memberi kekuatan lebih dalam menjalaninya. Jangan percikan api dalam sebuah sumbu-sumbu mercon yang akan menjadi batas waktu meledaknya suatu bom. Api kekerasan dimulai ketika suatu pertikaian tidak dapat diselesaikan dengan jalan perdamaian. Jangan hanya melihat dan menunggu api bahaya itu membesar dan meledakan semuanya, namun padamkanlah ketika itu masih kecil.
Sulitnya memadamkan api bahaya yang telah membesar mengajarkan kita tentang bagaimana bersahabat dengan api itu ketika kecil dan belum melahap semuanya.

Namun lain halnya dengan api-api semangat yang ada dalam diri. Api semangat itu merupakan persahabatan dengan api dalam diri yang menguntungkan. Bukan api kemarahan atau api dendam yang akan di keluarkan ketika diri sudah tidak dapat lagi bersahabat dengannya.

Jagalah api itu agar tetap bermanfaat untuk kita, baik api yang berada di luar maupun api yang ada di dalam. Nyata bagi kita ketika kobaran api semakin membesar. Padamnya api selalu meninggalkan bekas, apa pun itu.

Aliran Air, Alur Kehidupan.


Air itu mengalir mencari tempat yang paling rendah. Air tidak akan mengalir keatas tanpa adanya tarikan yang kuat dari sebuah alat, kecuali proses penguapan yang membawa air membentuk sebuah awan. Aliran air adalah alur dari sebuah kehidupan yang terus menerus berlangsung tanpa kembali ke tempat awal mereka berjalan.

Air adalah sumber kehidupan. Buktinya adalah bumi sebagai satu-satunya planet yang pasti mengandung mineral dalam air. Semua yang hidup membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Pentingnya air menjadi sumber dari segala kehidupan menjadikannya sebagai kebutuhan yang sangat utama.

Air lebih berharga dibanding sebatang emas ketika berada di tengah gurun. Tubuh membutuhkan air untuk menjaga staminanya agar dapat bertahan, bukan emas yang tidak bisa digunakan untuk apa-apa.

Apa warna air yang ada dalam sebuah wadah?
Jawabnya pasti “bening”, tidak berwarna dan mengikuti warna atau bentuk dari wadah tersebut. Tidak berwarna tetapi dapat menempati semua ruang kosong dalam suatu wadah, sehingga sedikit celah dapat menyebabkan kebocoran yang mengharuskan air itu mencari tempat terendah.

Sifat air yang selalu mengalir ke tempat lebih rendah ini yang selalu di gunakan sebagai perumpamaan jalan hidup seseorang. “ Hidup itu mengalir seperti air”. Tapi tahu kah kita kemana arah aliran air tersebut membawa kita menuju tempat paling rendah? Jika hanya mengikuti alur kehidupan maka kita tidak akan menjadi seperti apa yang akan kita inginkan. Begitu pun jika kita melawan arus air yang selalu mencari tempat terendah tidak akan mungkin melawan suatu kepastian yang mungkin sangat tidak dapat dijalankan.

Buatlah arah saluran air agar tujuan kita dapat tercapai. Bukan hanya mengikuti tanpa arah. Bukankah air mengalir dari hulu ke hilir? Yang pada akhirnya akan bersatu di muara dan kemudia berlanjut ke laut? Tidak sedikit juga air-air tersebut sudah mongering ditengah jalan, entah factor arah yang tidak membawanya atau pun cuaca panas yang memaksanya mengering.

Aliran air adalah alur kehidupan yang harus kita jalani. Kemanakah alur kehidupan itu mengalir, kitalah yang membuat salurannya. Kemanakah aliran air tersebut berhenti, pastilah dalam tempat yang paling rendah.

Lucunya Hukum di Negeri Ini





Maling ayam akan mendapat hukuman yang sangat mengerikan dalam masyarakat, digebuki, dipukul, diarak masa bahkan sampai dibakar hidup-hidup. Namun maling negara akan mendapat perlindungan khusus dan pelayanan super mewah. Inilah hukum yang ada dinegaraku. Sangat lucu sehingga sudah menjadi rahasia umum dah budaya yang sangal melekat pada masyarakat.

Sangat mengenaskan ketika kita melihat seorang maling atau pencuri yang benar-benar terpojok kebutuhan ekonomi. Nekat menjadi alat utama untuknya melakukan pencurian,agar kebutuhan ekonominya terpenuhi hari itu. Hanya untuk sesuap nasi dan kebutuhan perut keluarganya, dia menjadi maling kecil yang beresiko besar. Tidak memikirkan akibat yang akan didapatnya, yang ada hanya pikiran untuk makan keluarganya.

Semua orang pasti beranggapan bahwa mencuri atau maling adalah perbuatan yang tidak boleh dan dilarang oleh masyarakatnya. Dan itu tertulis diberbagai peraturan bahwa maling atau pencuri adalah perbuatan yang merugikan seseorang. Bagaimana dengan penyebab seseorang yang melakukan pencurian? Apa saja faktor yang yang membuat orang berani untuk mencuri?
Tidak peduli apapun alasannya dan latar belakangnya, mencuri tetap mencuri,mengambil hak orang lain tanpa bilang dan harus mendapatkan hukuman yang sebanding.

Pencuri kecil
Seorang bapak yang memiliki keluarga namun penghasilannya tidak cukup untuk menutupi kebutuhannya terpaksa mencuri untuk anak dan istrinya. Tidak ada pikiran lain selain anak dan istrinya dapat makan dan memenuhi kebutuhan lainnya seperti, biaya sekolah, membayar kontrakan, membayar hutang dan lain sebagainya.

Jalan hidupnya telah buntu dan tak tahu arah. Lingkungan sekitarnya sudah enggan menolongnya, memberikan pinjaman atau bantuan apapun, karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengembalikannya. Bapak tersebut sudah mencari pekerjaan yang layak demi menutupi kebutuhannya, namun masih saja kurang.

Dengan sangat terpaksa dan tidak ada pilihan lain, dia mencuri barang milik orang lain, lalu tertangkap basah oleh warga, dan kemudian warga main hakim sendiri tanpa menginterogasi bapak tersebut. Para warga menutup kuping terhadap alasan kebutuhan yang menyebabkannya berlaku seperti itu. Dan habislah badan bapak tersebut, sampai nyawa yang menjadi taruhannya.

Apakah lingkungan tidak dapat menolongnya demi terpenuhinya kebutuhan keluarganya? Sampai bapak tersebut nekad mencuri. Lingkungan hanya tahu perbuatan mencuri yang dilakukan bapak tersebut, tanpa mau tahu beban yang ditanggungnya begitu berat. Hanya merasakan tetapi enggan untuk membantu. “Sabar yaa, itu cobaan yang harus dihadapi, dan cobaan itu datangnya dari Tuhan yang ingin menaikan derajat keimanan seseorang” jawaban dari seorang alim ulama memberikan ketenangan sedikit di hati tanpa merubah kebutuhan tersebut.

Pencuri Besar
Para pejabat dan wakil rakyat yang seharusnya dapat memberikan ketentraman masyarakat yang dipimpinnya, menjadi pelaku utama dalam perlombaan kasus korupsi, memperkaya diri sendiri dan para kroninya. Seorang pejabat yang terlibat kasus akan segera merapatkan barisan menutupi dan membumi hanguskan kasusnya. Bagaimana pun caranya kasus tersebut harus tuntas dan tidak boleh tersebar ke masyarakat.

Modal yang dibutuhkan untuk menjadi pejabat dan wakil rakyat sangatlah besar. Tak heran bagi mereka untuk merebut bangku kekuasaan dengan segala caranya. Banyak persetujuan kerja sama dalam memperoleh bangku jabatan. Bagi mereka, jabatan kekuasaan adalah lahan basah yang dapat menghasilkan uang untuk kemakmuran dirinya dan sekutunya, bukan untuk masyarakat pada umumnya. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Bukan lagi untuk menolong yang lemah, tetapi menindas kaum yang lemah.

Cara yang dimainkan mereka dalam pencurian besar-besaran ini sangatlah cantik. Semua urusan selalu tersembunyi dan menggunakan kode untuk berinteraksi sesamanya. Mereka sangat berbeda dengan pencuri kecil yang hanya bermodalkan niat nekad, namun mereka membuat siasat dan strategi guna menutupi pencurian itu. Banyak pihak yang bermain dalam pencurian besar-besaran ini, dan yang lebih heran lagi para penegak hukum, pihak yang berwenang untuk mengamankan, mengayomi dan melayani masyarakat melindungi seseorang yang memang benar-benar terlibat dalam kasus besar.

Kasus ini masih diselidiki lebih lanjut” alasan klasik untuk mengungkapkan siapa saja para pelaku yang melakukan korupsi. Bisa saja kesepakatan yang telah dibuat mengulur waktu dalam persidangan. Rumit sekali bila kasus tersebut dapat ditangani dengan tuntas. Kemungkinan besarnya, para pelaku dan pendukungnya ada dalam lingkaran mereka, yang sedang bersama-sama merencanakan sebuah sandiwara public yang akan ditampilkan keseluruh masyarakat.

Hasilnya, banyak pihak yang terlibat, sangat banyak hasil pencurian yang mereka lakukan dan tertutupnya hukuman dengan keputusanyang sangat tidak adil. Tertangkap basahnya mereka didepan masyarakat tidak ada yang berani menyentuhnya apalagi memukulnya bahkan sampai mati. Mereka dengan kekuasaannya dan kekayaaannya hasil korupsi dapat membeli perlindungan hukum dan membeli aturan yang ada dalam penegak hukum.

Ketika mereka diputuskan telah bersalah dan menerima hukuman penjara serta denda yang harus dibayarkan, mereka masih bisa menghirup udara bebas diluar jeruji besi. Kroni-kroni merekalah yang menjamin kehidupannya dan keluarganya selama menjalani masa hukuman, beda dengan pencuri kecil yang tidak dapat jaminan dari siapa pun.

Bayangkan bila pencuri besar ini merajalela dan tumbuh berkembang dalam negeri ini. Hal ini akan menjadikan sebuah benalu dalam masyarakat. Dimana masyarakat kecil yang tidak tahu apa-apa dipralat oleh pihak yang haus akan tahta dan harta.

Lucu sekali bila hukumnya begini,
“Maling kecil di pukuli bahkan di bakar masyarakat, dan Maling besar di lindungi oleh aparat.” 

Jumat, 12 Oktober 2012

5 Words of Wisdom

     (1). If you are right, then you do not need to get angry, and if you're wrong, then you do not deserve mad

     (2). Patient with family, it's called love. Patience with others, it's called Respect. Patience with Yourself, that's Confidence.

     (3). Too Loud Do not think about the past, it brings Tears. And do not think too much about the future, it brings fears. Live this moment with a smile, it will bring Happy.

     (4). Every temptation in our lives can make us worse off or better. Every problem comes to make us perform better, or destroyed altogether. The choice is in our hands, to be a loser or a winner ....!!!

     (5). Discover the beautiful and sincere hearts, not as beautiful or charming face. Beautiful things are not always good, but .... Good things are Always Beautiful ...!

     Hopefully today is always better than the day yesterday

Jangan bergantung kepada ranting yang sudah rapuh.



Berharap kepada langit mendung agar tidak menurunkan hujan. Bersandar pada dinding yang telah rapuh. Berjalan pada kesunyian yang tidak dapat mendengarkan bunyi. Bertanya pada rumput yang bergoyang. Berenang dalam ombak yang menggulung agar menjadi tenang. Melihat dengan jelas pada malam yang penuh dengan keegelapan.

Kau terlalu lemah untuk menentukan dirimu dengan dikelilingi para pelindung bayaran.
Kau terlalu cengeng untuk dapat tetap tegar menyelesaikan masa lalu yang masih terlintas dalam benak.
Kau terlalu manja dengan mengandalkan seseorang yang akan dapat membantumu.
Kau terlalu takut untuk menentukan pilihan yang akan kau jalani dengan segala resikonya.
Kau terlalu bodoh untuk mengambil keputusan sulit yang akhirnya membawamu pada kesesatan.
Kau terlalu mudah untuk mengucapkan “iya” pada perintah yang tidak dapat kau kerjakan.
Kau terlalu lembek untuk bersikap tegas akan suatu masalah.

Dengar kawan, segala sesuatu yang kita kerjakan akan menimbulkan sebab  akibat, bermanfaat atau merugikan bagi kita ataupun orang lain, tanpa kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

Semua yang terlihat baik pasti akan ada keburukan didalamnya, dan semua yang terlihat buruk pasti akan ada kebaikan didalamnya. Tidak semua kebaikan akan berbalik dengan kebaikan, namun pasti. Tak jarang kita melihat suatu kebaikan bergandengan dengan keburukan karena keburukan itu diperlukan untuk melihat suatu kebaikan.

Kebaikan akan terlihat ketika tertindas dengan suatu keburukan yang pada akhirnya kesabaran muncul sebagai pahlawan. Begitu pun dengan suatu keburukan yang berselimutkan dengan nama kejahatan terlihat sangat kuat untuk menjadi penguasa atas kebaikan. Dimana letak pembalasan yang adil untuk melihat suatu kekuatan dari kebaikan?

Ketika hukum mulai membuka mata, pasti ada kalanya kejahatan itu berlutut serta bersujud untuk mentaatinya. Namun hanya orang-orang kuat dengan kekuasaan yang merajalela menguasai hukum, yang seharusnya berdiri tegak mengusung sebuah keadilan.

Patung seorang wanita yang membawa timbangan pun ditutupi matanya dengan sehelai kain hitam. Sebagai tanda bahwa hukum itu tidak memandang statuts orang tersebut. Hukum itu menutup mata untuk menghakimi semua orang agar mendapat keadilan yang sama. Namun pada saat mata hukum itu tertutuplah, sebagian penguasa memanfaatkannya agar dapat naik bandiing, meringankan hukuman ataupun dapat membebaskan hukuman dari yang jelas-jelas bersalah. Dimanakah keadilan? Apakah kita dapat bergantung pada ranting yang rapuh?

Rabu, 10 Oktober 2012

Aku dan Diriku Satu

Siapa yang paling kuat hidup dalam ketenangan? Siapakah yang paling berani untuk melawan keterbatasan? Siapakah yang paling takut akan rahasianya masa depan? Siapakah yang paling takut untuk memulai suatu kesuksesan? dan siapakah musuh terbesar dalam kehidupan?

Semua pertanyaan diatas hanya ada satu jawabannya, yaitu, "aku", aku dan diriku yang menjadi satu. 

Tidak ada kehidupan lain yang dapat mengarahkan kita kejalan yang kita kehendaki, kecuali, diri kita sendiri. Semua yang berada pada sekeliling kita menjadi pengaruh besar dalam membentuk "diri" menjadi apa yang diinginkan.

Sebagai contoh, bila kita hidup dalam masyarakat yang "bodoh", dalam arti masyarakat yang belum tahu tata krama, bertindak sesukanya dan tidak menghiraukan orang lain tentang perbuatan yang dilakukannya, baik benar atau pun buruk tindakannya, maka orang tersebut akan menjadi seperti itu. Dengan perilaku yang tidak jauh seperti lingkungannya. Maka disitulah karakter seseorang akan tertanam dari kecil dengan budaya yang ada disekitarnya. Karakter tersebut akan tertanam hingga dewasa sampai tua. Inilah diri yang terbentuk oleh lingkungan sekitarnya atau yang biasa dikenal dengan karakter seseorang sesuai dengan kebudayaannya.

Dalam pengalaman yang berbeda, seseorang akan menemukan "diri"nya pada masa ketenangan yang dia capai. Ketika seseorang menemukan dirinya tenang dengan harta yang melimpah, maka orang tersebut akan terus mencari harta dengan segala cara. Ketika seseorang menemukan dirinya tenang dengan keadaaan yang sangat berkecukupan, maka tidak ada lagi ambisi untuk mengejar kekayaan dengan serakah.Ketika diri seseorang itu merasa tidak nyaman dengan budaya yang membentuknya maka terjadi pergolakan batin dalam dirinya yang harus memaksanya untuk memilih jalan keluarnya. 

Semua yang ada disekitar menjadi bagian sangat penting untuk menjadikan "aku dan diriku satu". Banyak orang yang belum tahu siapa "aku" dan "dirinya" dalam kehidupan, sehingga timbul masalah-masalah yang bertentangan dalam diri seseorang tersebut. Maka ada hal yang disebut berkepribadian ganda, antara "aku" dan "diriku" belum menjadi satu dalam menentukan sikap.

Aku adalah pembunuh yang paling kejam di dunia, namun diriku adalah penyayang yang sangat mengasihi orang-orang lemah. Yang menjadi pengendali dalam besikap adalah "diri", sehingga banyak pelatihan atau cara untuk mengendalikan diri dengan tujuan untuk menyatukan "aku" yang bisa dikenal oleh orang banyak dengan "diri" yang menjadi pusat dari segala perbuatan. Pada dasarnya, semua orang itu memiliki "diri" yang sangat halus sehingga akan terlihat dalam perilakunya sehari-hari, namun adanya budaya yang memproses seseorang tersebut sebagai awal dari pemasukan dalam diri menjadikannya suatu ciri khas yang unik. Keluarga dalam pembentukan diri seeorang dapat termasuk dalam budaya, karena ruang lingkup kehidupan mereka yang bersamaan dengan masyarakat setempat.

Jika aku dan diriku sudah menjadi satu, maka akan terbentuk suatu daya tarik dan kebijakan dalam mengambil segala tindakan. Orang tersebut akan kuat terhadap pendiriannya, dengan syarat telah mengetahui semua aturan-aturan hidup, sehingga tidak ada orang yang merasa dirugikan dengan sikapnya. 

Melawan pertentangan dalam diri bisa dengan cara duduk termenung dan merasakan apa yang akan kita kerjakan itu sesuai atau tidak dengan diri kita masing-masing, lalu mengambil keputusan dengan tegas beserta segala resikonya. 

Selasa, 02 Oktober 2012

Jangan Pernah Berhenti


Sejumlah sejarahwan yakin, bahwa pidato Winston Churchill yang paling berpengaruh adalah ketika beliau berpidato di wisuda Universitas Oxford. Churchill mempersiapkan pidato ini selama berjam-jam. Dan ketika saat pidatonya tiba, Churchill hanya mengucapkan tiga kata : ‘never give up’ (jangan pernah berhenti).


Sejenak saya merasa ini biasa-biasa saja. Tetapi ketika ada orang yang bertanya ke saya, bagaimana saya bisa berpresentasi di depan publik dengan cara yang demikian menguasai, saya teringat lagi pidato Churchill ini.

Banyak orang berfikir kalau saya bisa berbicara di depan publik seperti sekarang sudah sejak awal. Tentu saja semua itu tidak benar. Awalnya, saya adalah seorang pemalu, mudah tersinggung, takut bergaul dan minder.

Dan ketika memulai profesi pembicara publik, sering sekali saya dihina, dilecehkan dan direndahkan orang. Dari lafal ‘T’ yang tidak pernah lempeng, kaki seperti cacing kepanasan, tidak bisa membuat orang tertawa, pembicaraan yang terlalu teoritis, istilah-istilah canggih yang tidak perlu, serta segudang kelemahan lainnya.

Tidak bisa tidur beberapa minggu, stress atau jatuh sakit, itu sudah biasa. Pernah bahkan oleh murid dianjurkan agar saya dipecat saja menjadi dosen di tempat saya mengajar.

Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh banyak agen asuransi jempolan. Ditolak, dibanting pintu, dihina, dicurigai orang, sampai dengan dilecehkan mungkin sudah kebal. Pejuang kemanusiaan seperti Nelson Mandela dan Kim Dae Jung juga demikian. Tabungan kesulitan yang mereka miliki demikian menggunung. Dari dipenjara,hampir dibunuh, disiksa, dikencingin, tetapi toh tidak berhenti berjuang.

Apa yang ada di balik semua pengalaman ini, rupanya di balik sikap ulet untuk tidak pernah berhenti ini, sering bersembunyi banyak kesempurnaan hidup. Mirip dengan air yang menetesi batu yang sama berulang-ulang, hanya karena sikap tidak pernah berhentilah yang membuat batu berlobang.

Besi hanya menjadi pisau setelah ditempa palu besar berulang-ulang, dan dibakar api panas ratusan derajat celsius. Pohon beringin besar yang berumur ratusan tahun, berhasil melewati ribuan angin ribut, jutaan hujan, dan berbagai godaan yang meruntuhkan.

Di satu kesempatan di awal Juni 1999, sambil menemani istri dan anak-anak, saya sempat makan malam di salah satu restoran di depan hotel Hyatt Sanur Bali. Yang membuat kejadian ini demikian terkenang, karena di restoran ini saya dan istri bertemu dengan seorang penyanyi penghibur yang demikian menghibur.

Pria dengan wajah biasa-biasa ini, hanya memainkan musik dan bernyanyi seorang diri. Modalnya, hanya sebuah gitar dan sebuah organ. Akan tetapi, ramuan musik yang dihasilkan demikian mengagumkan. Saya dan istri telah masuk banyak restoran dan kafe. Namun, ramuan musik yang dihadirkan penyanyi dan pemusik solo ini demikian menyentuh. Hampir setiap lagu yang ia nyanyikan mengundang kagum saya, istri dan banyak turis lainnya. Rasanya susah sekali melupakan kenangan manis bersama
penyanyi ini. Sejumlah uang tip serta ucapan terimakasih saya yang dalam, tampaknya belum cukup untuk membayar keterhiburan saya dan istri.

Di satu kesempatan menginap di salah satu guest house Caltex Pacific Indonesia di Pekan Baru, sekali lagi saya bertemu seorang manusia mengagumkan. House boy (baca : pembantu) yang bertanggungjawab terhadap guest house yang saya tempati demikian menyentuh hati saya. Setiap gerakan kerjanya dilakukan sambil bersiul. Atau setidaknya sambil bergembira dan tersenyum kecil. Hampir semua hal yang ada di kepala, tanpa perlu diterjemahkan ke dalam perintah, ia laksanakan dengan sempurna. Purwanto, demikian nama pegawai kecil ini, melakoni profesinya dengan tanpa keluhan.

Bedanya penyanyi Sanur di atas serta Purwanto dengan manusia kebanyakan, semakin lama dan semakin rutinnya pekerjaan dilakukan, ia tidak diikuti oleh kebosanan yang kemudian disertai oleh keinginan untuk berhenti.

Ketika timbul rasa bosan dalam mengajar, ada godaan politicking kotor di kantor yang diikuti keinginan ego untuk berhenti, atau jenuh menulis, saya malu dengan penyanyi Sanur dan house boy di atas. Di tengah demikian menyesakkannya rutinitas, demikian monotonnya kehidupan, kedua orang di atas, seakan-akan faham betul dengan pidato Winston Churchill : “never give up.”

Anda boleh mengagumi tulisan ini, atau juga mengagumi saya, tetapi Anda sebenarnya lebih layak kagum pada penyanyi Sanur dan house boy di atas. Tanpa banyak teori, tanpa perlu menulis, tanpa perlu menggurui, mereka sedang melaksanakan profesinya dengan prinsip sederhana : “jangan pernah berhenti.”

Saya kerap merasa rendah dan hina di depan manusia seperti penyanyi dan pembantu di atas. Bayangkan, sebagai konsultan, pembicara publik dan direktur sebuah perusahaan swasta, tentu saja saya berada pada status sosial yang lebih tinggi dan berpenghasilan lebih besar dibandingkan mereka. Akan tetapi, mereka memiliki mental “never give up” yang lebih mengagumkan.

Kadang saya sempat berfikir, jangan-jangan tingkatan sosial dan penghasilan yang lebih tinggi, tidak membuat mental “never give up” semakin kuat.

Kalau ini benar, orang-orang bawah seperti pembantu, pedagang bakso, satpam, supir, penyanyi rendahan, dan tukang kebunlah guru-guru sejati kita.

Jangan-jangan pidato inspiratif Winston Churchill - sebagaimana dikutip di awal - justru diperoleh dari guru-guru terakhir.

(by: Gede Prama)

Sebuah Pohon Tua


Hidup ini adalah sebuah proses. Hadapilah dengan TEGAR!


Alkisah ada seorang anak yang baru lulus dari sekolah hendak pergi ke kota. Tujuan utamanya untuk mencari pekerjaan. Dan tentu saja merubah nasib. Dia hanya seorang anak petani biasa. Setiap hari dia selalu terbiasa dengan hidup yang sangat sederhana. Orang tuanya sudah terlalu tua untuk diandalkan. Akhirnya menjelang kepergiannya ke kota. Dia pun bertemu dengan bapaknya untuk meminta nasehat. ”Bapak, besok subuh anakmu ini mau berangkat mencari kerja ke kota. Kiranya bapak mengizinkan aku untuk pergi”. Bapak itu pun berkata,” Anakku, bapak tidak bisa membekalimu apa-apa? Tapi sebelum engkau pergi. Bapak mau menunjukkan sesuatu kepada kamu.” Si anak pun melihat bapaknya dengan penuh tanda tanya. ”Apakah itu, Bapak?”. Si Bapak tidak menjawab. Dia tersenyum dan berkata,”Mari ikut aku?”. Lalu dia pun berjalan. Diikuti oleh anaknya dari belakang dengan penuh tanda tanya.

Ternyata mereka pergi ke belakang halaman rumah. Disitu ada sebuah pohon tua yang sangat besar. Umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Mereka pun sampai. Dan berdiri persis di depan pohon tua tersebut. Si bapakpun berkata,” Anakku coba kau perhatikan pohon tua ini?”. Si anak pun mulai memperhatikan pohon tua itu. Yang bisa dilihatnya hanya sebuah pohon tua tidak mempunyai arti. Batangnya pun sangat sulit dipeluk dengan mengandalkan seorang diri. Butuh tiga sampai lima orang. Pohon ini pun tidak tahu termasuk jenis tanaman apa? Yang dia tahu pohon ini sudah ada sejak dia masih kecil. Bisa jadi sebelum dia lahir. ” Bapak, aku tidak melihat yang istimewa dari pohon ini”. Jawab si anak. Si bapak pun secara perlahan-lahan mulai mendekati pohon itu lebih dekat lagi. Dan tangannya pun menyentuh akar pohon tersebut. Lalu dia pun berkata,” Pohon itu begitu kokoh berdiri sampai dengan sekarang. Padahal kita tidak pernah merawatnya. Diapun tumbuh secara alamiah. Ketika hujan dia pun menjadi basah. Kemaraupun pun dia menjadi kekeringan. Tapi lewat proses kehujanan dan kekeringan membuat dia menjadi kokoh dan kuat.”

Si bapak memandang wajah anaknya dengan penuh arti. Sambil melanjutkan perkataannya,” Setiap kali kamu menghadapi persoalan ketika kamu di kota. Ingatlah pohon ini? Dia bisa melewati semuanya dengan baik. Walaupun kamu mengalami persoalan besar sekalipun. Itu semua menjadikan kamu lebih kuat dan tegar. Tidak terhempas oleh angin yang besar. Andalkan Sang Pencipta untuk membantu hidupmu. Bila engkau hanya mengandalkan dirimu sendiri dan orang lain itu hanya bersifat sementara. Kamu lebih banyak kecewa. Tapi bila engkau mengandalkan Sang Pencipta kamu tidak pernah kecewa.” Si bapak pun mengakhiri percakapan dengan si anaknya. Si anakpun mulai mengerti. Bahwa di kota nanti dia harus siap menghadapi setiap kesulitan. Dan hanya mengandalkan Sang Pencipta dia pasti berhasil meraih impiannya.
Pembaca yang budiman

Dalam kehidupan kita zaman sekarang ini. Kita selalu teransang untuk mencapai kesuksesan secara cepat. Istilah kerennya secara instan. Tanpa mau bersusah payah. Padahal kita semua tahu bahwa ada satu hukum alam yang tidak mungkin kita hindari yaitu hukum proses. Coba ingat ketika kita masih bayi. Kita pun mulai dari belajar merangkak. Lewat proses jatuh bangun beberapa kali. Mungkin bisa juga ratusan kali. Kita baru bisa belajar berdiri. Setelah kedua kaki kita kokoh dan kuat. Barulah kita mulai melangkah. Mulai dari satu, dua, tiga sampai proses melangkah lancar. Barulah kita mulai bisa berjalan. Setelah kita lancar berjalan, maka kita berlari, memanjat, melompat dan semua aktivitas lainnya yang bisa kita lakukan. Apakah semuanya secara instan? Jawabnya pasti. TIDAK!. Semuanya lewat sebuah PROSES perjuangan.

Pertanyaan saya, bagaimana supaya kita bisa melewati proses kehidupan ini secara kuat dan kokoh? Tentu saja kita harus siap menghadapi setiap kesulitan yang datang. Bukan menghindarinya. Lihat saja batu karang yang keras. Bisa tembus lewat proses tetesan air secara terus menerus. Dengan diuji membuat mental kita menjadi kuat. Disinilah timbul kekuatan mental kita seperti keberanian, keuletan, kesetiaan, dll. Dan satu lagi yang membuat kita kuat adalah kita harus mempunyai MENTOR. Orang yang siap memberikan masukan bagi setiap kemajuan kita. Mentor yang paling setia adalah orang tua kita. Merekalah pendorong buat kita lebih maju. Kita pun bisa memilih mentor, orang yang sudah mempunyai prestasi dan reputasi dibidang yang kita geluti. Tidak hanya memberikan kritikan. Tapi dia juga mampu membimbing kita menjadi sukses. Dan tak lupa sang mentor sejati adalah Sang Pencipta sendiri. Kita harus selalu mendengarkan nasehatnya. Melalui doa secara rutin. Tak lupa kita bersyukur atas permberiannya setiap hari.

(by Daniel Kurniawan)
NEVER EVER GIVE UP  !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!11

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.