Kamis, 24 Desember 2015

Kebersamaan

Kawan, apa kau tau arti dari “kebersamaan”?
Banyak sekali pemahaman tentang kebersamaan. Nyatanya adalah seseorang itu tidak sendirian dalam satu waktu dan satu ruang. Yang orang-orang lihat, kebersamaan adalah keadaan yang tidak sendiri, mereka berkumpul dalam satu kelompok, membangun visi-misi bersama untuk mencapai satu tujuan. Arti pada umumnya seperti itu, namun ada pemahaman lebih dari “kebersamaan” tersebut.
Dalam Bahasa, asal kata “kebersamaan” adalah sama, dan memiliki imbuhan awal ke- dan ber, dan inbuhan akhir -an. Intinya adalah arti sama, namun ketika mendapat imbuhan tersebut artinya adalah sekelompok orang yang sedang berkumpul, lebih dari satu orang dalam satu ruang dan waktu.

Bagaimana bisa di sebut kebersamaan jika kita tidak mengenal satu sama lain?
Bagaimana bisa disebut kebersamaan jika masing-masing masih memiliki ego yang kuat?
Bagaimana bisa disebut kebersamaan jika tidak bisa saling menguatkan?
Bagaimana bisa disebut kebersamaan jika sebelah kita saja, kita tidak tahu keadaannya?

Rabu, 23 Desember 2015

Sepatah Terima Kasih

Terima kasih kepada ruang dan waktu. Kalian telah setia menemaniku seperempat abad lamanya. Entah bagaimana keadaannya, hanya kalian yang dapat menuliskannya dalam bingkai masa lalu.
Terima kasih kepada orang tuaku. Setengah dari umur kalian telah menjadikanku seperti sekarang ini. Mengajarkanku tentang kehidupan dan kasih sayang. Malaikat kecil yang nyata selalu mengingatkanku akan kejujuran dan perjuangan. Tentang “Kebenaran” atau “Pembenaran”. Nama kalian selalu tertanam dalam doa, begitupun yang kalian lakukan kepadaku. Terima kasih.
Terima kasih kepada adik-adikku. Entah bagaimana aku harus membuka masa depan kalian. Apapun jalannya, kalian harus tetap bergandengan tangan. Memeluk orang tua dengan air mata bahagia.
Terima kasih kepada guru-guru. Entah guru yang mana, aku tidak peduli. Baik kau yang mengajariku tentang kejahatan atau pun kebaikan. Aku akan menyimaknya dengan seksama. Tapi masalah keputusan, semua ada di tanganku. Terserah kau akan menganggapku murid yang seperti apa, aku hanya bisa tersenyum dan melanjutkan pembelajaranku kemana arah mata memandang dan telinga mendengar. Aku akan tetap belajar.
Terima kasih kepada semua orang yang pernah ku temui. Semoga pertemuan kita, memberikan peluang dan jalan kemana kita harus pulang. Untuk orang-orang yang sedang ku temui dan yang akan aku temui, sambutlah kita dengan sebuah senyuman hangat, agar perjalanan kita terasa lebih ringan, dan dapat kembali pulang dengan keadaan senang. Jika suatu saat harus berpisah, kau lah yang akan menghiasi museum sejarah kehidupanku.
Ya Allah Ya Tuhanku, Semoga Kau masih mau menganggapku sebagai hamba-Mu.
Karena Kau adalah alasan dari semua kata Terima Kasih ini.
~ baramahesa - 25th

Senin, 21 Desember 2015

Tak Sebercanda itu.

Hei,,
Kita memang suka bercanda, tertawa, bernyanyi, bersendau gurau dan membuat dunia menjadi gila.
Tapi, prinsip kita tidak sebercanda itu, dan pikiran kita pun tidak selucu itu, serta keyakinan kita akan kebaikan yang telah dijanjikan tidak segaring itu.

Kau boleh saja tertawa terbahak-bahak mendengarnya, dan kemudian kau akan berpikir panjang.


Selasa, 01 Desember 2015

Karena kau, Aku disini.

Karena kau menulis,
Suaramu tak terdengar ditelingaku,
Namun selalu terngiang dalam sanubariku.

Karena kau bekerja keras,
Kata-katamu tak dapat kudengar,
Namun hasilmu selalu ku rasakan,
Dan aku pun tertunduk takjub.

Karena kau berbisik,
Lantang suaramu tak bergemuruh,
Lembut syahdu pesanmu menusuk ke kalbu,
Hingga terbuai ku tertidur dalam pelukmu.

=================================================

Sekarang aku disini,
Menatap indah kedua bola matamu,
Terpancar kasih sayang yang lembut,
Dan kau tersenyum, tersipu malu.

Sekarang aku disini,
Menggenggam erat kedua tanganmu,
Memadu kasih dan merajut cinta,
Hingga dunia berada dalam genggaman kita.

Sekarang aku disini,
Memeluk erat tubuhmu yang layu,
Dekap hangatnya cintamu merasuk ke dalam sanubariku,
Dan kau merasa nyaman dan tentram bersanding denganku.

Sekarang aku disini,
Menari gembira di atas tawamu,
Terbang melayang di dalam senyummu,
Dan berenang di permukaan air mata bahagiamu.

====================================================

Jumat, 20 November 2015

Bumi dan Langit

Jadilah seseorang yang bermanfaat bagi penghuni bumi, dan yang dirindukan oleh penghuni langit.

Bumi yang dipijak menjadikan satu tempat berjalan untuk kebaikan.
Langit yang membentang luas diatas memberikan seribu harapan terbang.
Bumi dan langit yang saling menguatkan, hingga semesta berdoa untuk mereka.

Perjalanan Hidup

Kehidupan adalah perjalanan menuju kematian.

Semakin lama kita hidup, semakin jauh pula perjalanan kita,
Sebaliknya, singkatnya kita hidup, semakin dekat perjalanan kita.
Bukan jauh dan dekatnya perjalanan yang terpenting dalam kehidupan,
Tetapi, seberapa pentingnya kita dalam perjalanan tersebut.

Selama perjalanan hidup ini, banyak hal yang akan kita temui, kita kunjungi, kita singgahi dan kita tinggalkan.

Yang akan kita temui adalah orang-orang sepanjang perjalanan. Ada yang baik dan ada juga yang jahat. Banyak karakter dari sebuah anugerah keistimewaan manusia dalam hidup. Boleh jadi orang yang kita temui itu hanya sebentar sekali, dan ada juga yang kita temui tersebut bertahan lama  hingga salah satu diantaranya telah mencapai tujuannya.

Yang akan kita kunjungi adalah tempat-tempat yang dapat memberikan inspirasi. Tempat yang penuh dengan kekuatan memberi dan tempat yang dapat mengingatkan tujuan dari kehidupan kita. Kita tidak akan selamanya disana, karena kita hanya berkunjung, hanya sebentar waktu, dan hanya cukup untuk kita bersujud. Setelah itu, kita akan lanjutkan perjalanan, mengunjungi tempat-tempat berikutnya.

Yang akan kita singgahi adalah rumah yang menjadi tempat perlindungan sementara, bagi tubuh mungil dan lemah manusia, tempat penghilang lelah. Besar kecil rumah yang kita singgahi tidaklah begitu penting, karena rumah mewah nan besar seperti istana jika penghuninya memiliki hati yang sempit, maka penghuni dan tamu yang berkunjung ke rumah tersebut tidaklah bertahan lama. Sehingga hanya kesan buruk yang akan mereka bawa selama perjalanannya. Namun, rumah yang kecil mungil, sederhana dan bersahaja dengan penghuni yang senantiasa memiliki hati seluas samudera, tingkah laku yang ramah tamah, santun dan sopan, akan memberikan sebuah senyuman pelepas dahaga hati yang haus. Sehingga mereka akan senantiasa membawa kebaikan dalam perjalanannya.

Yang kita tinggalkan adalah semuanya. Tanpa tersisa sehelai rambut.
Ya. Kita akan tinggalkan orang-orang yang pernah kita temui, kita akan tinggalkan tempat-tempat kunjungan terbaik kita, dan kita juga akan tinggalkan tempat yang telah lama kita singgahi.

Perjalanan hidup kita telah selesai. Tidak ada sesuatu pun yang kasat mata dapat kita bawa.
Namun, selama perjalan kita itulah yang akan menjadi bekal bagi mereka yang sedang melangsungkan perjalanannya.

Kita pun akan hilang, hanya nama yang akan diceritakan kepada orang lain tentang kita.
Namun, jika kita adalah seseorang yang istimewa bagi orang lain, jiwa kita akan selalu hidup menemani perjalanan mereka. Tingkah laku kebaikan yang pernah kita lakukan, menjadi pedoman bagi mereka.

Kita telah sampai pada tempat tujuan dari perjalanan hidup ini. Hingga Tuhan menyapa.
Kita akan kembali kepada-Nya.

Jumat, 06 November 2015

Padang - Yogya

Budaya,
Banyak sekali budaya dinegara tercinta ini
Dari Sabang sampai Merauke
Tersimpan sejuta kekayaan warisan yang harus dipertahankan.

Budaya baru datang, budaya lama mulai hilang
Tak ada lagi yang mau mewarisinya.
Atau anak muda jaman sekarang takut dibilang kuno?
Sedangkan mereka berasal dari budaya tesebut

Budaya mengajarkan kita cara untuk menghormati yang lebih tua
Dengan segala ragam cara budaya tersebut, dapat megokohkan tali persaudaraan.

Budaya Padang dan Budaya Yogya.
Sangat jelas perbedaannya.
Padang memiliki watak yang keras, teguh pendirian, berprinsip dan jiwa petualang
Yogya memiliki watak  yang lembut, tutur kata halus, telaten, sabar dan menjunjung ketenangan

Sangat unik jika kedua kebudayaan ini bersatu,
Layaknya langit yang membutuhkan bumi sebagai isi dari penjagaannya dari luar angkasa,
dan bumi yang membutuhkan langit sebagai atap yang mampu melindungi para penghuninya

Nak, jiwa-jiwa orang Padang itu keras, kuat adat dan kuat agama.
Kau bisa mencari literatur lebih lengkap mengenai sejarah kebudayaan Padang.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Padang berada didaerah Sumatera, diatas tanah Minang,
Tanah dari para pedagang dan jiwa-jiwa petualang,
Serta pemikir-pemikir dari golongan cendikiawan dan birokrat paling ampuh dalam berbicara
Kau tahu merantau? Anak laki-laki disana memasuki usia 10 tahun sudah berada diluar rumah,
Mereka tidur dari rumah ke rumah, tapi lebih sering tidur disebuah surau atau masjid-masjid.

Mereka berpetualangan dalam hidup, Dimana bumi dipijak, disanalah langit dijinjing.
Jika kau mau berbisnis, belajarlah dari mereka, yang terbiasa memulai dari bawah.
Sebutan Padang sebagai Pandai Berdagang memang harus diakui,
Bahkan China pun merasa terancam dengan budaya yang satu ini,
Dengan jiwa bisinisnya yang beradat dan beragama kuat.

Tentang laki-laki dibeli oleh perempuan itu hanya istilah.
Banyak pemahaman tenang ini,
Sehingga menjadikan sudut pandang mereka terhadap Padang adalah materialis.
Padahal, hal tersebut untuk menjaga kedudukan kehormatan para perempuan minang.
Tidak semua pembelian dalam hal ini dinilai dengan uang.

Bisa saja si perempuan memiliki sawah 2 hektar,
Jika dia bersuami, maka suami tersebut dapat menggarap lahannya
Dan hasilnya terutama untuk keluarga sebagai kewajiban nafkah,
Sedangkan jika ada selisih, maka kerabat terdekatnya dapat merasakannya juga.

Dan jika suatu saat terjadi sengketa suami istri,
Para laki-laki Padang harus siap keluar rumah dengan bekal secukupnya.
Kepemilikan rumah dan lain-lainnya menjadi hak istri dan anak.
Dengan anggapan, istri yang ditinggal ini tidak sampai menjual dirinya ke para hidung belang.
Ini hanya perumpamaan.

Nak, kau tahu tentang Yogya?
Disana adalah daerah Istimewa dibawah sistem kerajaan yang sangat peduli dengan rakyatnya.
Dimana Raja yang memimpin itu sangat menjaga perdamaian di daerahnya.
Orang-orangnya sangat santun, lemah lembut, dan banyak orang suka.
Tegur sapa oleh semua orang sangat dijaga oleh penduduknya.
Tak heran lagi, mereka memperlakukan orang lain sebagai tamu.
Dengan semua pelayanan specialnya, agar orang tersebut merasa hangatnya budaya Yogya.
Kau tahu, mereka itu sangat sabar, telaten, teliti, rajin dan jarang mengeluh.

Kau dapat belajar banyak tentang tata krama seorang bangsawan disana.
Cara berjalan, berbicara dan mengambil keputusan yang dilalui dengan sangat bijak
Mereka sangat mudah menganggap kamu sebagian dari keluarganya.
Karena sebagian besar percaya bahwa kedatangan seorang tamu adalah sumber kasih kasyang dan rejeki.
Mereka tidak terlalu banyak bicara, tetapi hasil kerja mereka jelas.
Banggalah menjadi orang seperti itu.

Alon-alon asal telakon, begitulah kata-kata yang sering terdengar.
Mereka mengerjakan sesuatunya dengan sangat teliti dan hati-hati.
Sehingga hasilnya menjadi apik tenan.


Masih banyak kebudayaan yang belum kita ketahui,
Berkunjunglah kesana, setidaknya kau punya kenalan asli orang-orang daerah
Yang masih sangat kental budayanya.
Dengan itu, pemahaman akan keindahan diatas keanekaragaman membuat kita bersujud syukur kepada Allah, atau kekayaan dalam bentuk budaya yang sejalan dengan ajaran agama yang dapat mengatur manusia .


Kemuliaan Persahabatan

Kau tidak usah khawatir kawan
Selama kita masih bersama
Kita bisa buat semua orang jadi gila
Dan membuat semua orang jadi marah bahkan ada juga yang bangga

Aku akan selalu disini,
Menggenggam tanganmu yang lemah
Walau badan ku lebih kecil darimu
Kita pasti dapat lalui ini bersama

Aku akan selalu berbicara sesuai dengan pandanganku
Terhadap kau secara personal maupun secara kelompok
Baik itu disampaikan secara halus bahkan kasar
Yang mampu membuat kita tersadar

Aku selalu menemukan kita dalam kaca yang ada dimatamu
Dimana kisah-kisah yang tak sempat tersampaikan
Atau bahkan tentang rencana-rencana besar yang dulu kita perdebatkan

Kita pernah bertengkar hebat bukan?
Dalam diskusi, perdebatan kusir yang hanya beda penyebutan saja
Seperti perbedaan kata "Aku" dan "Saya"

Setelah adu mulut itu selesai
Kita melanjutkan dengan perang dingin
Diam tanpa kata, membisu tanpa suara

Sejenak kita bisa tinggalkan itu semua.
Dan masalah itu kita selesaikan dengan kembali makan bersama dan bercerita
Selalu ada bahan yang kita jadikan karya untuk mengukir persahabatan itu
Entah bagaimana tingkah lakumu, baik dan buruk kita dapat hadapi

Nilai cinta dalam persahabatan itu lebih mulia dari orang itu sendiri.
Bahkan mampu melebihi tingkat kemuliaan para wali.
Bukan karena agama atau ibadah yang kita sandingkan dengan para ulama
Melainkan hati yang kita gali bersama sehingga sedalam apapun masalah kita dapat kita lalui
Bahkan semakin erat hubungan ini,
Hati dan pikiran yang seringkali kita uji dengan perdebatan sengit.
Seluas apa hati kita harus bisa menerima perbedaan

Waktu telah membawa kita dalam kehidupan yang selanjutnya.
Kesibukan telah menyita banyak waktu
Sehingga kita sulit untuk kumpul lengkap kembali
Tetapi, peluklah kita dalam doa
Agar suatu saat nanti kita bisa bertemu dan berjalan bersama
Melanjutkan petualangan kita ke tingkat yang lebih menantang

Bersyukurlah kawan, selama kita bersama
Canda, tawa dan gila itu akan selalu abadi dalam sebuah kenangan
Sampai kita memiliki keluarga masing-masing
Hal ini lah dapat kita tanamkan pada anak-anak kita nanti
Tentang persahabatan, kesetiaan, perjuangan dan doa


Air dan Angin

Sepi ku sendiri
Sunyi ku menanti
Hanya malam yang melimuti
Dan bintang yang menyinari
Dikala rindu kepada Sang fajar bercahaya kembali

Hanya air yang terus mengalir entah kemana
Begitu pun angin yang berhembus mesra
Kau tidak perlu menulusuri air itu
Kau juga tidak sanggup untuk mencari ujung dari arah hembusan angin itu

Kemarilah, duduk dekat disampingku
Sejenak kita akan berbicara tentang air dan angin itu
Yang pada akhirnya semuanya akan berlalu

Duduklah, lepaskan sejenak bebanmu itu
Kau tampak kusam, dengan nafas yang terengal
Bersantailah, letakkan barang bawaanmu itu
Kau tampak lelah, dengan sisa waktu yang terpenggal

Minumlah air persembahan dari surga ini
Seteguk atau dua teguk yang dapat melepaskan dahagamu
Rasakan air surga itu mengalir dari dalam tubuh dengan penuh hati
Agar setiap alirannya dapat menghapus kusam dan lelahmu

Apakah kau sudah merasa rileks sekarang?
Jika iya,
Kau dapat merasakan sejuknya bisikan-bisikan angin
Kau dapat mendengarkan suara langkah air itu mengalir
Tapi kau tidak akan pernah tahu kemana mereka berakhir.
Jika tidak,
Kau butuh sebuah obat penenang.
Yang terbuat dari rasa berserah diri dan bersyukur.

Berceritalah, apa saja yang kau temukan selama perjalanan ini?
Apa kau melihat padang savana terbentang luas?
Atau padang pasir gurun yang disapa oleh fatamorgana?
Apa kau menemukan sumber air kehidupan?
Atau tetesan air dari akar basah dan lumut?

Bagaimana dengan orang yang kau temui?
Apakah mereka baik semua? Atau tidak?
Apakah arahmu sama dengan mereka? Atau tidak?
Apakah mereka membantumu? Atau merepotkanmu?
Kau pasti masih punya tujuankan,
Setelah singgah sejenak, menjenguk air dan angin yang mengiringimu.

Kau tahu, air dan angin sama-sama memberi kesejukan.
Mereka tidak nampak, tetapi kehadirannya sangat dinanti
Bagi para petualang yang bepergian sangat jauh.

Hey,, bukannya kita juga sedang dalam bepergian untuk kembali pulang?

Ketika Raja air dan Raja angin itu murka,
karena kita tidak mengerti untuk mengatasinya,
maka mereka akan membawamu dengan sangat cepat untuk tiba di rumah.



Kamis, 29 Oktober 2015

Melihatmu

Masih kah kau dapat melihatku?
Di jauh kehidupan kelammu
Menatap masa depan yang menunggu
Dan disanalah kita akan bertemu

Kemarin kau selalu ada untukku
Kita bercanda, tertawa dan terbuka
Tak ada jarak yang aku ciptakan untuk kita
Karena aku hanya selalu ingin dekat denganmu

Kita bebas bercerita, dan bermanja ria
Sampai Sang waktu memenggal kisah perjalanan kita
Dan akhirnya kita mengambil jalan yang beda
Lepas sudah genggaman tanganmu dariku
Karena hatimu telah sampai pada tambatannya

Aku meneruskan perjalanan ini
Tanpa kau di hati, aku berjalan bagai orang mabuk
Sempoyongan dan tergopoh-gopoh kaki dan badan tak seirama
Tanpa sadar, aku telah meninggalkan tempat kita bersama dulu
Sambil berceloteh dalam doa
Aku selalu menyebut namamu dihadapanNya

Kau dimana?
Masihkah ada rasa kita yang dulu tersimpan manis?
Masihkah kau mengingat harapan demi harapan hubungan kita dulu?
Kau sempat berjanji untuk selalu bersamaku,
Membangun dan bangkit bersama,
Memulai kisah dengan keadaanku yang sangat terpuruk,
Kau bawakan surga kedalam harapanku
Hingga berani ku memeluk impian untuk dapat bersanding denganmu

Kasta kita memang beda.
Peraturan keluarga kita pun berbeda
Kau dengan derajat tinggi,
Sedangkan aku tidak tahu seberapa tinggi derajatnya diriku

Kau teratur, rapih dan terencana semuanya,
Sampai aku ada dalam rencanamu dalam membangun mimpi bersama
Sedangkan aku, hanya pengembara perjalanan hidup.
Aku hidup sebebasnya dan bahkan liar,
Entah apa yang aku cari dan harapkan dari perjalanan ini.
Namun kau datang tepat pada waktunya
Memberikanku satu tujuan jelas dan 
sesuatu pencarian yang bermuara hatimu.

Tujuan hidupku jadi jelas, selama kau ada disampingku
Menopangku disaatku rapuh dan hilang semangat
Memarahiku disaat aku mulai ego dengan diriku sendiri
Hingga lupa jika aku sedang menggenggammu.
Maafkan untuk itu,

Dari waktu ke waktu, aku belajar untuk pantas bersanding di sampingmu.
Kau bercerita tentang seseorang yang layak untuk berhadapan dengan keluargamu.
Kau memberikan aku panduan terbaik untuk menghadapinya.
Walau pelan dan singkat, namun ini adalah sesuatu yang sangat berharga buatku.

Terima kasih,,, pelajaran ini melengkapi bekalku
Jika diujung jalan nanti kita bertemu,
Tuhan telah menjawab doaku.

Rabu, 28 Oktober 2015

Beruntunglah hukum

Beruntunglah bagi mereka yang percaya akan hukum karma
Setiap tindakannya selalu ada balasan didepan sana
Hingga sangat berhati-hati dalam mengambil keputusannya untuk bertindak
Balasan karma yang dipercaya lebih hebat dari balasan manusia biasa
Karena ada campur tangan Tuhan didalamnya

Beruntunglah bagi mereka yang percaya akan hukum rimba
Siapa yang kuat dia dapat berkuasa
Siapa yang lemah dia akan menyerah dan mati
Raja itu di raih dengan kekuatannya
Seberapa buas, tangguh dan menakutkannya dia untuk sesama
Hukum ini adil untuk mengajarkan manusia agar tidak lemah
Namun berlebihan bagi mereka yang punya kekuatan
Hingga semua aturan dia yang buat untuk memperkuat kekuasaannya
Sangat hebat memang,
karena campur tangan Tuhan akan memihak kepada
mereka yang kuat dan mematuhi aturannya,
serta membantu yang lemah

Beruntunglah bagi mereka yang percaya akan hukum sebab akibat
Selalu bertanya "kenapa" dan "bagaimana"?
Keputusannya mendekati akurat, dengan segala pertimbangannya
Hingga suatu saat dia sangat mendalami untuk
memulai darimana dan sampai berakhir dimana,
memulai apa dan sampai menjadi apa,
Sampai sang alam membuatnya terunduk jatuh dengan kekuasaannya

Berutunglah bagi mereka yang percaya akan hukum negara
Karena hanya penguasalah yang dapat berlindung didalamnya
Mereka yang jauh akan merasakan ujungnya jarum tajam yang menusuk
Hingga tidak ada lagi pembelaan, sampai hotel berjeruji itu siap untuk dihuni


Senin, 26 Oktober 2015

Bisakah hati dan pikiran di satukan?

Sedalam dalamnya pikiran mampu kita baca, apa yang dipikirkan atau pun apa yang akan direncanakan pasti akan kita ketahui, namun bagaimana dengan hati? hati yang berkaitan untuk merasakan sesuatu. Pikiran dan hati menjadi satu bagian keputusan dari hidup manusia. Tanpa pikiran seseorang akan bertindak dengan ceroboh, begitu pun tanpa hati seseorang dapat bertindak dengan mana suka tanpa mempertimbangkan kebaikan dan nilai dari suatu tindakannya.

Bisakah hati dan pikiran di satukan?

Pergolakan hebat para filsuf dalam menggunakan hati dan pikiran mereka mengenai sesuatu hal. Hati memnajdi pusat dan pengendali terhadap apa yang telah terpikirkan. Pikiran pun menjadi

Masihkah Kau mau menemuiku?

Masihkah Kau mau menemuiku?

Jalan panjang telah kulalui, tanpa tahu arah kemana kaki ini melangkah
Jalan tanpa ujung ku tempuh hanya untuk satu tujuan, yaitu Kamu.

Masihkah Kau mau menemuiku?

Kotor badan ini tak pantas untuk menghadapMu
Bau keringat yang menyengat ini saksi usahaku untuk bertemu denganMu
Hanya gigihnya keyakinan ini yang dapat mengantarku kepadaMu

Masihkah Kau mau menemuiku?

Hanya Bertemu

Hanya bertemu Kamu lah,
Lidahku membeku bisu
Pandanganku kabur berlinang air mata
Kepalaku tertunduk tak mampu menghadapMu
Mataku berkaca tanpa batas lepas 
tak kuat aku menatapmu,
Maaf, aku harus menundukannya. 

Hanya bertemu Kamu lah,
Jantungku berdetak seperti ingin meledak
Jiwaku sesak seiring isak tangis yang tertahan
Darahku berhenti mengalir dan bermuara pada satu titik penghabisan
Pikiranku hilang tak dapat menganalisa kehadiranMu
Hatiku tak henti-henti menyebut namaMu
Dalam sunyi sepi hingga hingar binar ku berdoa.

Hanya bertemu Kamu lah,
Badanku bergetar menggigil hebat
Tubuhku lemah tak mampu menopang dosa
Kakiku lumpuh tak berdaya untuk jalan
Punggungku kaku menahan beban kesalahan kepadaMu

Aku akan menemuiMu
Kita akan duduk berdua sambil memandang senja
Bercanda dan tertawa tentang hal-hal keunikan kita
Bercerita dan bernostalgia tentang cerita-cerita lama
impian, angan dan rencana besar tentang surga kita
Bukankah kau ingin membuat surga kecil itu untuk kehidupan kita?

Jangan menangis! Aku mohon.
Aku tak mampu melihat air matamu terjatuh
Sesak nafasmu di hadang isak tangis yang menghujam hatiku
Dan detak jantungMu yang semakin cepat
Hingga mulutmu pun tak mampu berucap di hadapanku

Tersenyumlah !
Seperti setiap pertemuan kita.
Senyum itu lah yang membuatku tenang dan melihat surga dimatamu
Bercandalah dan bermanjalah seperti kita lupa bahwa kita bukan anak-anak lagi
Menyanyikan laku taman kanak-kanak lalu kita tertawa dan bertepuk tangan bersama

Kirimkan aku doamu, doa dari hati bersih yang telah lama kucari
Doa yang sering aku terima ketika beban berat ada di punggungku
Doamu yang memberikan ketenangan batinku,
ketika kenyataan tak sama dengan harapanku.
Doamu yang memberikanku banyak harapan melalui syair kehidupan
Doa yang sampai saat ini masih terngiang dan tertanam dalam hati.

Kau pernah membacakan surat suci dari firman Tuhan,
sebelum kita mengikatkan janji untuk membangun masa depan bersama,
Dan aku hanya membaca surat pengasih pada saat yang sama,
hingga akhirnya aku mantap untuk membuka kembali hatiku

Kau berhasil menyembuhkanku dari luka lama, Selamat.
Tapi maaf, kau tidak mendapatkanku dalam keadaan utuh seperti semula
karena sayapku telah patah satu dan tubuhku mengecil ringkih
Namun kau menerimanya dengan tulus waktu itu.
Aku sangat bersyukur, diriku yang telah lama tertidur kini mulai terbangunkan lagi
Bersiap untuk menyongsong dunia, menggenggam fajar dan memeluk senja.

Aku berdiri kokoh dan berjalan gagah, karena kau yang membuatku hebat.
Usaha, kesabaranmu, ketulusanmu serta doamu yang membuatku jadi seperti ini.
Aku lemah dihadapanmu, dan manja
bagaikan anak kecil yang haus dekapan sayang sang ibu.

Aku sering lupa saat special bersamamu,
Lupa saat kita pertama kali jumpa,
Lupa saat kau bilang hari ini tanggal berapa,
Lupa segalanya tentang masa lalu yang telah kau kubur saat itu
Karena setiap saat bersamamu itu lah anugerah special yang Tuhan berikan kepadaku,
hingga aku lupa waktu dan ingin selamanya menghabiskan waktu denganmu.

Namun Tuhan berencana beda,
Dia berikan waktu kita hanya sekejap saja dan hanya sebentar.
Memberikan jalan agar kita harus tetap berjalan menggapai impian walau tak bersama.
Kau terlepas dari pelukanku, dan kau berlabuh dengan pria yang jauh baiknya denganku.
Pria yang bisa berbicara kepada orng tuamu
Pria yang beragama kuat dan berkeluarga taat agama
Pria yang menjadi idola dari para orang tua yang memilki putri
Pria yang bisa membuatmu aman dan nyaman
Pria yang dapat membasahi hatimu dengan ayat-ayat Tuhan, hingga berlinang air matamu
Pria yang sangat menginginkanmu
dan akhirnya,
Kau hanya bisa bilang semua ini sudah Tuhan yang mengaturNya.
Bukan salah pria itu dan bukan salah kamu, hanya saja Tuhan punya rencana ini

Hampir aku tak percaya apa yang Tuhan tentukan saat itu,
Sampai setiap malam aku protes kepadanya dan bertanya-tanya,
"Apa lagi yang akan Kau tetapkan kepadaku Tuhan?"
"Kau rubah impian surgaku menjadi neraka bagi hatiku yang malang ini"
"Sepertinya Kau senang melihat hambamu yang hina dina ini
meratap dan menyerah dihadapanmu"
"Hingga habis kata-kataku Kau buat, tentang jalan hidup ini"
"Tentang semua kepastianMu yang membuatku lemah tak berdaya"
"Berpikir keras tentang keputusanMu, mempelajari apa yang Kau mau, dan berakhir diam dengan takjub"
"Aku angkat tangan, dan menyerah dengan semua pikiranku tentangMu"
"Hingga sajadah ini basah oleh air mata dunia yang tak sepantasnya Kau lihat"
"Lalu aku tersenyum kembali, sambil merasakan hangat peluk kasih dan sayangMu"

Akhirnya aku titipkan kembali semua doa dan salamku kepadaMu,
Hingga keajaibanMu mempertemukan aku dan dia kembali, dengan keadaan apapun.
Baik dalam keadaan hina maupun mulia.
Jika dia memang nama yang kau sandingkan untukku, dia akan kembali kepadaku dengan seizinMu.
Nama yang akan aku bawa untuk bertemu kembali kepadaMu.
Jika tidak, Kau pasti memebrikannya yang terbaik.
Hingga aku, Kau dan dia dapat bercengkrama mesra dibawah Rahman dan RahimMu.

Kuserahkan semua ini untukMu, mengingat aku juga milikMu,
Bagaimana aku bisa memilikimu?
Sedangkan aku tidak punya apa-apa dan diri ini milikMu yang Maha Mulia.



Senin, 19 Oktober 2015

Hilang Arah

Angin berhembus kencang, lalu pergi begitu saja.
Kemana arah angin tersebut?
Dimanakah dia akan berakhir?
Apa yang telah di bawanya sehingga sangat cepat ia berlalu?

Air mengalir mencari tempat terendah.
Tak peduli apapun yang ada di depannya,
Ia harus tetap mengalir.
Hingga saatnya dia bertemu dengan dua haluan
yang tak mungkin bersatu.
Tempat air tawar dan air laut bertemu.
Lalu kemana air tersebut berakhir?

Embun pagi dan dinginnya kabut akan berlalu
Ketika matahari mulai tersenyum kepada dunia.

Aku hilang arah.
Entah,
jalan mana yang harus ku tempuh.
Kemana kaki melangkah dan mata memandang.
Semua harus berjalan sesuai dengan irama.

Aku hilang arah.
Kemana,
kawan lama yang selalu ada
dalam suka maupun duka.
Sampai kita membuat dunia ini gila
dan kita gila di buat arah masa depan yang menjadi mimpi bersama

Aku hilang arah.
Kepada,
Siapa yang akan mendampingiku
di kala dingin malam memelukku dengan jarum kedinginan.
Siapa yang akan membuatku gerah
dengan semua perdebatan yang menguras banyak tenaga, emosi dan amarah
namun kita selalu mengakhirinya dengan canda tawa yang lebih menggila.

Aku hilang arah.
Ketika,
Semuanya telah berubah drastis,
dan aku hanya disini.
duduk termangu memahami setiap perubahan yang ada,
untuk menyadarkanku bahwa aku sendiri harus berubah.
Aku tdak tahu harus berubah seperti apa.
Sejauh pemikiran yang membuatku semakin mendalami berbagai sudut pandang yang berbeda.
Membuatku harus melepaskan semua yang ku punya.

Aku hilang arah.
Apa
yang bisa kubawa kepada Tuhanku yang sangat Pecinta itu.
malu aku di buatNya,
disaat diri merasa benar atas segala sesuatu, dan Dia pun hanya tersenyum,
sambil mengelus dadaku dengan Rahman-Nya.

Sering kali aku menentang-Nya, dengan otak yang terbatas ini, dan hati yang tak lagi suci.
Hingga lelah aku dibuatNya, untuk mengeluhkan,
mengadukan dan menolak semua yang telah Dia buat.
Saat lelah tersebutlah, aku merasakan lemah selemah-lemahnya di hadapan-Nya,
hingga sesak didada mengeluarkan air mata, dan tubuh terasa berat untuk bangkit.
Namun Kau selalu tersenyum dan membelaiku dengan lembut cinta-Mu.
sampai ringan semua masalah dunia ini.

Aku hilang arah.
Kawan,
kemana pun kau pergi,
bagaimana pun keadaan kau,
jadi apa kau disana,
Aku akan selalu mendekapmu dalam doa.
Dengan Dia, yang selalu menjadi alasan untuk kita bertemu dan berpisah.
Hingga kita bertemu kembali bersama dihadapanNya.
Entah dalam keadaan mulia atau hina.

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.