Minggu, 30 Juli 2017

Masih Tersesat

Aku masih tersesat dalam perjalanan singkat di dunia ini.
Melihat lautan seakan air dalam kolam yang berisikan kesunyian.
Melihat pasir bagaikan gedung pencakar langit yang tumbang oleh ombak.
Melihat batu seperti bantalan penuh isi yang pecah di terjang benturan kencang.

Aku masih tersesat dalam perjalanan menuju-Mu.
Disaat beragamnya agama yang ada di dunia ini untuk menyembahmu,
Namun harus di perjuangkan dengan sebuah pertikaian dan pertumpahan darah.

Disaat pesohor dunia yang tak luput dari dosa menjadi tangan kananMu tanpa dosa.
Sehingga buta mataku untuk melihatnya sebagai manusia.
Karena halusinasi tingkat tinggi membuatnya menjadi Dewa Maha Benar.

Disaat alam memberikan jawaban atas perbuatan manusia,
Hanya ada dua alasan yaitu musibah atau azab.
Sampai mati nalarku untuk mengartikannya dengan sebab akibat hukum yang berlaku.

Disaat semua terbungkam karena tumpulnya pemikiran.
Sehingga sangat sensitif jika dibahas, namun tidak merubah keadaanya.

Disaat kebenaran tertutup oleh suara terbanyak dari hasil voting,
Sehingga kebenaran yang ada sesuai dengan dukungan banyak orang.

Disaat parah tokoh memenggal sejarah dari para pejuang terdahulu.
Yang telah melahirkan generasi hebat sepanjang abad untuk dunia.
Menciptakan budaya yang hormat kepada orang tua dan sayang terhadap yang muda.

Disaat para pembawa firman Tuhan mengutamakan ayat-ayat semangat perang.
Hingga lupa aku untuk menciptakan kedamaian dalam kehidupan nyata.
Karena adanya ambisi untuk memperjuangkan yang dianggap kebenaran.

Disaat kalimat suci sering terdengar untuk menumbangkan lawan.
Hingga hilang dari pemahaman mendalam tentang kalimat itu.
Jiwa menjadi panas, semangat semakin menggebu dan ketenangan menjadi hilang.

Disaat manusia menjadi manusia suci, pimpinan para dunia untuk membawa kedamaian.
Namun harus dimulai dengan peperangan hingga musuh pun harus tunduk.
Hingga lupa bahwa hakikat semua manusia hanya untuk menyembahMu.

Aku masih tersesat hingga saat ini.
Tak heran jika setiap saat aku selalu meminta petunjukmu untuk jalan yang lurus,
Bukan jalan yang sesat dan dzolim.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.