Kamis, 19 Oktober 2017

Melihatmu

Aku melihatmu dalam rintik hujan yang membasahi bumi. Yang membuat embun dalam ruangan. Dan memberi bintik pada kaca yang tak menyerapmu.

Aku melihatmu dalam siang yang disenyumi matahari. Terlapis awan agar tak terlalu menyengat panasnya. Terlapis udara yang membuatku merasa sejuk. Terlapis polusi yang terkadang membuat kabut mata memandang.

Aku melihatmu dalam gelapnya malam. Disaat bulan bersinar dengan rasa malunya. Bintang berkelip dengan lincahnya. Angin malam berhembus dengan belaian kasih sayangnya. Agar aku dapat tidur dengan nyenyak.

Aku melihatmu dalam tatapan kosong para pelamun. Menggambarkan surga untuk tempat abadinya. Melukiskan indahnya hidup yang akan dijalaninya. Memetakan langkah untuk dapat berjalan menujumu.

Aku melihatmu dalam hijaunya daun di pepohonan. Pada buah yang bersandar manja pada pepohonan. Hasil panen yang melimpah ruah. Agar aku dapat bertahan hidup menujumu.

Aku melihatmu dalam sebuah bencana alam yang menakutkan. Menegurku untuk siap akan sesuatu yang tak terduga. Memberikan peringatan akan alam yang harus di lestarikan. Dan sesuatu yang dapat datang kapan saja. Memberikan kita tempat untuk menunjukan kebenaran diri secara abadi. Apakah dapat memaknainya dengan baik atau tidak.

Aku melihatmu pada setiap sudut. Yang menjadikan hidup ini tak pernah sendirian. Bahkan dalam keheningan sepi yang tak seorang pun dapat menemukanku.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.