Rabu, 26 September 2012

Jangan Terlalu !


Sungguh terlalu dapat diartikan sebagai ucapan halus untuk menyatakan bahwa sikap berlebihan, tidak wajar dan sangat amat sekali. Sesuatu yang erlebihan akan terlihat tidak bagus. Terlalu banyak jangan dan terlalu sedikit juga jangan, maka yang sedanglah lebih baik. Jangan terlalu banyak makan, nanti perut akan sakit.

Orang yang terlalu baik akan mudah untuk di manfaatkan orang lain, begitu pun sebaliknya orang yang terlalu jahat akan mudah untuk memanfaatkan seseorang. Seringkali kejahatan itu terbungkus dengan kebaikam, dan kebaikan pun tertutp oleh kejahatan. “Terlalu” merupakan sifat alami manusia. Dalam mengejar impiannya, manusia ingin selalu menjati yang ter- dalam segala hal. Sungguh terlalu bila manusia ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja, dan sungguh sangat terlalu sekali apabila manusia tersebut ingin menjadi seseorang yang memaksakan keadaan dari yang biasa menjadi luar biasa dan akhirnya menjadi binasa.

Jadi orang itu jangan “terlalu” baik, tapi lebih bijak dan teliti. Banyak orang yang terlalu percaya pada kekasihnya, akhirnya menjadi kecewa karena keterlaluannya itu. Banyak orang sukses yang sering jatuh bangun dalam usahanya karena keterlaluan semangatnya itu yang menimbulkan kepercayaan sejati dalam diri. Banyak orang terlalu bodoh akan hal yang dikerjakannya, namun setelah dia sadar maka keterlaluaanya itu mengajarkan bagaimana untuk mengerjakannya lebih baik lagi.

Hidup itu terlalu singkat jika hanya memikirkan hal-hal yang menghambat perkembangan diri. Banyak hal yang didapat dari “terlalu” ini, karena jika seseorang melakukan kegemarannya atau kebutuhannya, secarar tidak sadar dia akan terlalu banyak mengeluarkan tenaganya. Seperti seorang anak yang terlalu berani untuk memegang api dan pada akhirnya anak tersebut sadar bahwa api tersebut panas dan tidak akan memegang api lagi.

Orang-orang yang terlalu kaya ingin sekali merasakan menjadi orang biasa-biasa saja, aman dan nyaman dalam pergaulan, dan jauh dari musuh dan orang-orang yang hanya menginginkan hartanya. Orang-orang yang terlalu miskin pun ingin terlihat kaya agar terhindar dari penghinaan-penghinaan masyarakat. Sederhana menjadi pertengahan bagian antar kaya dan miskin, bila dilihat dari materi. Dan mereka menghindari sikap “terlalu” dalam kehidupannya agar dapat menikmati hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.